Tetap Waspada Meskipun Sashimi Menyehatkan

Hal-hal yang harus diwaspadai buat Anda penggemar sashimi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Feb 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2018, 10:00 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Semakin banyak orang yang menggemari makanan Jepang seperti sushi, tidak sedikit pula orang yang jatuh hati dengan sashimi. Hidangan berupa potongan ikan mentah yang dipotong-potong ini, mulai digandrungi dan jadi favorit. 

Bersyukur buat Anda yang mulai menyukai sashimi. Selain punya rasa yang enak, sashimi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sebab, pembuatan hidangan satu ini menggunakan bahan-bahan yang masih segar. 

Belum lagi saat menyantap sashimi, tidak ada satu tambahan bumbu pun yang justru dapat merugikan tubuh manusia. 

Ragam nutrisi terkandung di dalam seporsi sashimi. Sashimi salmon, misalkan. Kaya akan asam lemak bagi seperti omega-3 dan 6. Kandungan itu membantu meningkatkan kesehatan jantung kita. 

Selain tentu saja, sashimi kaya akan protein dan vitamin. 

Meski demikian, kita harus hati-hati dalam memilih sashimi. Oleh karena menggunakan bahan baku yang mentah, kita harus lebih teliti dalam memilih dan memperhatikan bahan baku tersebut sebelum mengonsumsi sashimi.

Berikut cara memilih sashimi yang sehat, seperti yang dianjurkan dr Rio Aditya dari situs Klik Dokter pada Sabtu, 3 Februari 2018.

 

Bahan Sashimi yang Baik

Amankah Makan Sushi & Sashimi Ketika Hamil?
Amankah Makan Sushi & Sashimi Ketika Hamil?

1. Bermula dari pemilihan ikan

Penting bagi kita bisa memilih ikan yang segar dengan kualitas yang baik pula. Bagaimana mengetahui kualitas ikan yang baik?

"Pertama, Anda dapat mencium baunya. Jika bau ikan sudah tidak enak seperti membusuk atau terlalu amis, jangan mengonsumsinya. Ikan yang memiliki kualitas baik hampir tidak memiliki bau," kata Rio.

Kemudian, coba lihat mata ikan, sudah keruh atau masih jernih. Pilih ikan yang warna matanya masih jernih.

2.Lihat tekstur ikan buat sashimi

Jika tekstur ikan cenderung kering dan kusam, kemungkinan besar kualitas ikan sudah menurun.

Tekstur yang baik adalah tampak cerah dan sedikit lembap. Contohnya, ikan tuna yang masih segar memiliki warna kemerahan. Sedangkan kualitas ikan tuna yang sudah buruk memiliki warna yang cenderung merah muda.

 

Ikan untuk Seporsi Sashimi

Jangan Sembarang Makan Sashimi, Ini Risikonya (Phanuwat Nandee/123rf)
Jangan Sembarang Makan Sashimi, Ini Risikonya (Phanuwat Nandee/123rf)

3. Lihat lemak

Jika sering memperhatikan ikan salmon, Anda akan melihat garis putih yang merupakan lemak. Semakin tebal garis putih yang ada, semakin sedikit ikan tersebut bergerak.

Sebagian besar ikan salmon berasal dari peternakan. Karena itu, hal ini dapat menjadi tanda, apakah peternakan ikan tersebut baik atau buruk?

Ikan yang dapat bergerak leluasa secara tidak langsung lebih banyak menggunakan otot-ototnya. Alhasil, tekstur daging yang ada menjadi lebih kencang dan mengandung sedikit lemak. Garis putih yang semakin tipis menandakan ikan tersebut berasal dari peternakan yang baik.

4. Ikan ternak dan ikan liar

Jika bisa memilih antara ikan yang diternak atau ikan yang ditangkap di alam bebas, pilihlah ikan yang ditangkap di alam bebas. Mengapa? Seperti penjelasan sebelumnya, ikan di alam bebas lebih banyak bergerak dan cenderung lebih sehat, dibandingkan dengan ikan yang diternak di peternakan ikan.

Demikian tadi beberapa kiat dalam memilih sashimi yang sehat. Jadi sebelum mengonsumsi, Anda perlu memastikan bahwa sashimi yang tersaji di meja makan memiliki aroma dan tekstur yang baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya