Liputan6.com, Jakarta Dalam kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan menyikat gigi yang baik dan benar masih perlu diperkuat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, angka kejadian karies atau lubang pada gigi di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 53,4%. Artinya hampir separuh dari masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran yang cukup bagaimana cara merawat gigi dan mulut dengan baik.
Kurangnya kesadaran merawat kesehatan gigi dan mulut juga terlihat dalam survey yang dilakukan oleh tim Pencerah Nusantara penempatan Sumbawa Barat. Baru 1 dari 10 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poto Tano, Sumbawa Barat, yang melakukan sikat gigi secara rutin dengan baik dan benar. Hal ini yang mendasari tim Pencerah Nusantara memperkuat edukasi kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui program inovasi Sigi Berseri.
Baca Juga
Program Sigi Berseri, singkatan dari Sikat Gigi bersama Setiap Hari, merupakan salah satu program inovasi dan kolaborasi antara Pencerah Nusantara, Puskesmas Poto Tano, bersama dengan beberapa institusi pendidikan yang ada di Kecamatan Poto Tano seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan madrasah ibtidaiyah. Program Sigi Berseri bertujuan untuk memupuk kebiasaan agar anak-anak selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara rutin melakukan sikat gigi yang benar sejak dini.
Advertisement
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam Program Sigi Berseri adalah kunjungan ke TK Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano pada hari Selasa, 5 Desember 2017. Tim Pencerah Nusantara bersama perawat gigi dari Puskesmas Poto Tano memberikan edukasi kepada 30 siswa melalui kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi Pencerah Nusantara menyampaikan informasi tentang cara menyikat gigi yang benar, waktu yang tepat untuk menyikat gigi serta jenis-jenis makanan yang memberikan efek baik dan kurang baik untuk kesehatan gigi. Setelah kegiatan edukasi selesai, seluruh siswa juga bersama-sama mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik dan benar di halaman sekolah.
Setelah kegiatan selesai, Puskesmas Poto Tano dan TK Tambak Sari menyetujui sebuah kesepakatan untuk menerapkan kegiatan sikat gigi bersama setiap hari di sekolah. Komitmen ini diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan baik anak-anak sekolah yang mampu berkontribusi pada penurunan angka kejadian gigi berlubang.
Pelibatan institusi pendidikan seperti TK Tambak Sari menjadi awal dari peran masyarakat untuk berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan dalam ruang lingkup yang terkecil. Pencerah Nusantara percaya bahwa sekecil apapun peran yang masyarakat lakukan, jika dilakukan secara terus-menerus, pasti akan mampu menciptakan dampak yang signifikan.  Â
Penulis : drg. Fatmasari Purba (Pencerah Nusantara V Sumbawa Barat)