Liputan6.com, Jakarta Bukan tidak mungkin para penderita diabetes (diabetesi) diharap berhati-hati mengonsumsi makanan. Namun, para ahli justru menyarankan agar diabetesi mengonsumsi paprika. Untuk apa? Berikut alasannya.
1. Memperlambat proses cerna karbohidrat dan lipid
Baca Juga
Anthocyanin yang hadir dalam paprika menghambat aktivitas 2 enzim pencernaan utama yaitu alfa-glukosidase dan lipase. Enzim alfa-glukosidase membantu mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sedangkan lipase pankreas membantu dalam degradasi lemak.
Advertisement
Jika pencernaan karbohidrat dan lipid melambat, konsentrasi gula darah dan lipid juga berkurang, sehingga menurunkan risiko hiperglikemia dan membantu mengendalikan kadar glukosa darah, seperti dikutip dari Merdeka, Senin (12/3/2018).
Simak juga video menarik berikut:
Â
2. Tinggi zat antioksidan
Dengan peningkatan kadar glukosa darah dan hiperlipidemia, diabetesi lebih rentan terhadap stres oksidatif. Capsicum mengandung kadar phytochemicals tinggi yang berperan sebagai antioksidan kuat.
Senyawa ini mengikis radikal bebas berbahaya yang dilepaskan akibat stres oksidatif dan menurunkan risiko berbagai komplikasi kesehatan akibat diabetes.
3. Rendah kalori
Diabetes berkaitan dengan obesitas. Mengonsumsi paprika yang rendah kalori akan merangsang pembakaran lemak dan mempercepat metabolisme tubuh. Ini akan mengontrol berat badan dan menjaga kadar gula darah tetap aman terkendali.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Natural Products Research ini menunjukkan paprika kuning lebih baik daripada paprika hijau dalam mengendalikan kadar gula darah pada diabetesi.
Konsumsi paprika juga lebih baik dimasak daripada dimakan mentah, seperti dilansir dari TheHealthSite.
Â
Reporter: Febrianti Diah Kusumaningrum
Sumber: Merdeka.com
Advertisement