Hamil Tua, Kenapa Janin dalam Kandungan Bisa Meninggal?

Kenali penyebab janin meninggal dalam rahim di trimester kedua dan ketiga seperti yang dialami istri kedua Opick.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Mar 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sekitar dua bulan sebelum meninggal dunia, istri kedua penyanyi Opick, Wulan Mayasari menjalani kuretase. Prosedur ini dilakukan karena janin dalam kandungan Wulan meninggal.

"Putranya Mas Opick meninggal juga pas umur delapan bulan di kandungan. Keguguran di dalam perut. Meninggal di dalam rahim itu namanya apa?" kata Ustaz Derry Sulaiman.

Sejak saat itu, kondisi Wulan Mayasari terus menurun. Bahkan, wanita 34 tahun itu harus bolak-balik rumah sakit untuk diopname. Hingga pada Minggu (18/3/2019) malam Wulan meninggal dunia. (Baca: Kronologi Meninggalnya Istri Kedua dan Anak Opick).

Banyak orang kemudian bertanya-tanya, bagaimana bisa janin yang sebentar lagi lahir bisa meninggal?

Mengutip laman WebMD, Senin (19/3/2018) sekitar 80 persen keguguran terjadi di tiga bulan pertama kehamilan. Jarang terjadi kematian janin di usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Misalnya di Inggris, hanya ada satu kematian janin usia lebih dari 20 minggu dari 200 kehamilan yang ada. 

 

 

 

Penyebab

hamil (iStockphoto)
hamil (iStockphoto)

Hingga kini, penyebab kematian janin di usia kandungan trimester kedua dan ketiga belum diketahui pasti. Namun, bisa jadi ada beberapa masalah dalam kandungan. Berikut diantaranya:

- Ada masalah dengan plasenta. Plasenta adalah organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi dari ibu bagi bayi untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan. Sekitar 2/3 kasus kematian janin karena permasalahan pada plasenta. Salah satunya karena terjadi pelepasan plasenta sehingga janin tidak mendapatkan suplai oksigen.

- Ada satu dari 10 kematian janin ditemukan bayi tersebut memiliki cacat lahir atau kelainan bawaan.

- Lilitan tali pusat yang membuat janin tidak mendapatkan suplai oksigen.

- Kondisi medis ibu sebelum hamil meningkatkan risiko kematian janin. Diantaranya ibu mengalami diabetes, tekanan darah tinggi.

- Ibu konsumsi obat-obat terlarang.

- Ibu mengalami infeksi selama kehamilan.

Salah satu tanda kematian janin di trimester kedua dan ketiga adalah ibu tidak merasa ada pergerakan janin. Padahal biasanya, janin menendang atau memukul.

Selain itu bisa juga muncul pendarahan. Ada juga yang merasa keluar cairan dari vagina.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya