Â
Liputan6.com, Jakarta Google Doodle hari Kamis (22/3/2018) ini memberikan apresiasi pada Katsuko Saruhashi. Dia adalah seorang ilmuwan perempuan Jepang dengan berbagai prestasi.
Baca Juga
Dikutip dari The Independent, Saruhashi berhasil melihat bagaimana dampak dari uji coba nuklir, yang dilakukan di laut.
Advertisement
Tahun 1954, Amerika Serikat sedang menguji senjata nuklir di sebuah daerah di laut bernama Bikini Atoll. Pemerintah Jepang meminta tempat dirinya bekerja saat itu, untuk mengetahui apakah air laut akan terkena dampaknya.
Mereka melakukan ini karena ada beberapa nelayan Jepang pergi mengikuti arah angin, yang berasal dari tempat uji coba tersebut. Akibat uji coba ini semua pekerjanya sakit. Saruhashi menemukan, butuh waktu satu setengah tahun dampak radioaktifnya mencapai Jepang.
Sekitar tahun 1960-an, Saruhashi menemukan bahwa ledakan nuklir bisa menyebar melalui lautan. Polusi yang ditimbulkan sebenarnya membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyebar. Namun, hal itu akan tetap tersebar ke seluruh dunia bersama dengan gerakan air laut.
Tahun 1963, penelitian itu menjadi ajakan bagi Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk berhenti melakukan uji coba nuklir.
Â
Dampak Radiasi Ledakan Nuklir Bagi Kesehatan
Dikutip dari Business Insider, para peneliti dari Radiation Effects Research Foundation, sebuah organisasi gabungan Amerika Serikat dan Jepang menemukan, radiasi nuklir bisa berpengaruh untuk waktu yang sangat lama.
Para peneliti menemukan bahwa bayi yang terpapar radiasi bom nuklir dalam rahim, kemungkinan akan dilahirkan dengan ukuran kepala kecil, cacat mental, dan cenderung tumbuh dengan tinggi di bawah ukuran normal.
Selain itu, mereka yang terkena dampak radiasi, tingkat terkena kankernya akan naik sekitar 10 persen. Tingkat leukemia juga akan naik sebesar 50 persen, dan memiliki dampak terbesar pada anak-anak.
Â
Advertisement
Meninggal Karena Pneumonia
Saruhashi lahir di Jepang pada 22 Maret 1920. Google Doodle memberikan penghormatan untuknya di hari ulang tahunnya yang ke 98.
"Kami memberi penghargaan kepada Dr. Katsuko Saruhashi atas kontribusinya yang luar biasa terhadap sains, dan untuk menginspirasi para ilmuwan muda di mana saja, agar mereka berhasil," tulis Google di laman resminya.
Saruhashi adalah wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor di bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957.
Saruhashi meninggal dunia karena pneumonia pada 29 September 2007 di Tokyo, Jepang.