Liputan6.com, Jakarta Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narsisme adalah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois. Seseorang yang berperilaku dan berkepribadian narsis merasa dirinya adalah segalanya, sementara orang lain hanyalah pelengkap dan penggembira saja, kata seorang psikolog klinis.
Akar dari perilaku narsisme terkait dengan ketiadaan empati dan ketidakmampuan sesorang untuk menjalin hubungan emosi dengan orang lain secara apik. Seseorang berperilaku narsis manakala dirinya merasa penting sendiri, karena ia merasa tidak aman dan nyaman berada dan berinteraksi dengan orang lain di sekelilingnya.
Baca Juga
Profesor psikologi klinis dari California State University, Los Angeles, Amerika Serikat, Dr. Ramani Durvasula menyebut ada 14 tanda yang melekat pada mereka yang mengidap narsisme, seperti dilansir dari laman BusinessInsider, Kamis (22/3/2018).
Advertisement
1. Individu narsis cenderung menyalahkan orang lain atas setumpuk masalah yang terjadi
Seseorang yang narsistik tidak pernah bersedia mengakui kesalahan diri sendiri. Mereka cenderung mencari kambing hitam atas kesalahan yang terjadi.
2. Individu narsis sering mengidap krisis empati sehingga ia menutup kelemahannya dengan melihat ke diri sendiri
Orang berkepribadian narsis cenderung tidak mampu menjalin dan mengungkapkan perasaannya.
Â
Simak juga video menarik berikut:
Â
3. Pribadi narsistik kerap meminta perhatian lebih ketika memberi bingkisan pada orang lain
Ketika orang narsis memberi bingkisan kepada orang lain, maka ia menuntut balasan dan respons yang berlebihan. Ini sering terjadi di dunia kerja.
4. Pribadi narsis tidak jarang mengatakan bahwa dirinya cantik atau kharismatik ketimbang orang lain
Pribadi narsis cenderung tampil sebagai sosok yang suka menerima pujian. Mereka sulit terima bahwa dirinya memiliki kelemahan.
5. Pribadi narsis merasa dirinya benar-benar kuat dan lebih mampu dibandingkan orang lain
Tanda dari mereka yang berperilaku narsis suka menyodorkan diri. Bahasa lugasnya, suka nampang.
6. Pribadi narsis tidak sungkan untuk berbohong kalau dirinya lebih oke ketimbang orang lain
Seseorang yang narsis kerap kali tidak tahu batas dan tidak peka dengan lingkungan sekelilingnya.
Advertisement
7. Pribadi narsis sesungguhnya mengalami krisis kepercayaan diri yang tinggi
Orang yang narsis kekurangan kepercayaan diri dan mengidap gejala patologis. Ia memerlukan pengakuan diri. Durvasula menyatakan, mereka sangat ambisius dan kompetitif. Banyak orang teperdaya jika mereka tampak percaya diri, padahal sebaliknya.
8. Pribadi narsis merasa dirinya lebih penting dari orang lain
Merasa dirinya superior ketimbang orang lain merupakan akar dari narsisme. Merasa superior terkait dengan kepercayaan diri.
9. Pribadi narsis berpikir jika dunia sekelilingnya tak mengakui dan tidak melihat bahwa dirinya begitu hebat
Tidak semua mereka yang mengidap pribadi narsisme tampil sebagai pribadi superior, karena mereka umumnya pribadi pemalu, bahkan pribadi yang terkena depresi.
10. Pribadi narsis berpikir dan beranggapan bahwa dirinya berada di atas segalanya dalam segala hal
Jenis kepribadian ini pada dasarnya menyentuh soal pola berpikir dan pola berperilaku. Mereka kerapkali menawar-nawarkan diri untuk memberi nasihat meski tidak diperlukan.