Apa Itu Terapi Cuci Otak yang Bikin Dokter Terawan Kena Sanksi?

Mengklaim prosedur Brain Washing bisa menyembuhkan stroke, Dokter Terawan dapat surat sanksi dari MKEK PB IDI.

oleh Gabriel Abdi SusantoNilam Suri diperbarui 03 Apr 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 19:30 WIB
Prosedur Brain Washing (Cerebral Angiography)
Ilustrasi Prosedur Brain Washing (Cerebral Angiography) (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hari ini Selasa (3/4/2018) viral beredar surat sanksi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (MKEK PB IDI) yang ditujukan pada Dokter Terawan Agus Putranto.

Surat yang dibuat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI itu memutuskan, Dokter Terawan telah melakukan pelanggaran kode etik serius, sehubungan terapi cuci otak (brain washing) yang dilakukannya.

Namun, apa itu terapi cuci otak (Brain Washing) yang dilakukan oleh Dokter Terawan?

Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta menjelaskan, dikutip Selasa (3/4/2018) prosedur DSA (Digital Subtraction Angiograghy) merupakan salah satu tehnik dalam radiologi intervensi untuk mendapatkan gambaran aliran darah (perfusi) yang jelas di dalam pembuluh darah organ tertentu, dengan memasukkan kateter khusus ke dalam pembuluh darah yang mengaliri organ sasaran kemudian melalui kateter tersebut dimasukkan zat kontras yang akan terlihat alirannya di dalam pembuluh darah yang dituju di bawah alat fluoroskopi.

DSA otak dilakukan melalui prosedur kateterisasi pembuluh darah di otak yang dalam perkembangannya dimodifikasi dari tujuan diagnostik kepada terapeutik (trombolisis) yang sekarang popular dikenal di masyarakat dengan istilah brain spa. Melalui kateter yang sudah dimasukkan dalam prosedur DSA, dokter dapat menyuntikkan pula zat trombolitik (zat / obat penghancur bekuan darah) untuk membuka atau menlancarkan aliran darah di daerah tersebut. Keseluruhan prosedur dilakukan dengan alat fluoroskopi untuk memonitor prosedur ini. Dokter akan mengawasi tanda vital dan senantiasa siaga untuk kegawatdaruratan selama prosedur berlangsung.

Pertama-tama, pasien dibaringkan di atas meja fluoroskopi dan beberapa alat monitor akan dipasang di tubuh kemudian dokter akan memberikan obat-obat sedasi (pembuat tidur) agar pasien rileks selama prosedur berlangsung.

Dokter akan memasukkan jarum melalui pembuluh darah di lipat paha atau pergelangan tangan untuk membuka jalan masuknya selang kateter khusus yang sangat kecil ke dalam pembuluh darah. Sebelumnya prosedur desinfeksi dan antisepsis akan dilakukan termasuk mencukur rambut di daerah tindakan lalu kulit diberi anestesi lokal.

Selanjutnya dokter akan mendorong kateter masuk ke dalam pembuluh darah hingga mencapai daerah / organ yang dituju. Zat pewarna berupa kontras akan dimasukkan melalui kateter tadi diikuti rasa hangat selama penyuntikan (normal), sembari alat fluoroskopi akan mengambil gambar x-ray untuk menunjukkan aliran zat kontras dan aliran darah di daerah yang sedang diperiksa.

Aliran yang terhambat akan terlihat dan mengindikasikan lokasi sumbatan lalu dokter akan kembali menyuntikkan zat kedua berupa zat trombolitik untuk menghancurkan sumbatan yang biasanya berupa gumpalan darah beku. Di dalam prosedur brain spa, larutan normal salin dengan atau tanpa zat trombolitik dapat disuntikkan ke daerah yang mungkin aliran darahnya tampak kurang baik sehingga diharapkan aliran darah lebih lancar.

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

Setelah terapi

Usai terapi, biasanya pasien harus istirahat di tempat tidur sementara dokter dan petugas mengawasi kemungkin timbulnya komplikasi. Pasien bisa jadi akan menerima cukup cairan, antibiotik, atau penghilang sakit.

Apabila pasien merasakan keluhan sebagai berikut, maka Anda harus segera melaporkan kepada dokter:

Nyeri di lengan atau tungkai yang menetap atau bertambah buruk, 

Demam

Sesak napas

Lengan atau tungkai berubah warna menjadi kebiruan, bengkak, atau teraba dingin

Masalah dengan lokasi tindakan yang berdarah, bengkak, atau mati rasa.

Kepala pusing yang menetap, mual, atau seperti mau pingsan

Apabila tanda vital pasien dalam kondisi baik tanpa keluhan seperti yang disebut sebelumnya, pasien akan menjalani proses rawat jalan. Dokter akan memberikan instruksi dan pengobatan di rumah selanjutnya.

Pasien tidak diperkenankan mengangkat barang berat untuk beberapa hari pertama. Pasien juga diharapkan minum cukup air agar dapat menguras zat kontras yang masuk ke badan keluar melalui sistem saluran kemih.

Pasien dapat mandi dengan shower setelah 24 jam pertama namun belum dapat berendam untuk beberapa hari pertama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya