Siap-Siap Alami Ini Jika Kamu Masih Malas Bergerak, Ayo Bergerak!

Banyak masalah kesehatan yang bisa timbul kalau kamu malas bergerak. Apa saja?

oleh hidya anindyati pada 21 Apr 2018, 10:35 WIB
Diperbarui 23 Apr 2018, 10:13 WIB
Ilustrasi malas gerak
Banyak masalah kesehatan yang bisa timbul kalau kamu malas bergerak. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Menurut hasil studi dari Universitas Stanford (7/2017), Amerika Serikat (AS), rata-rata orang Indonesia hanya jalan kaki 3.513 langkah per hari. Angka ini jauh di bawah rata rata para pejalan kaki global, yaitu 5 ribu langkah per hari. Hal ini membuat Indonesia masuk dalam kategori negara termalas berjalan kaki.

Penelitian di atas memang betul, terbukti dan terlihat dari gaya hidup yang serba modern, berbagai kemudahan dengan teknologi dan gadget, membuat hampir kebanyakan orang melakukan aktivitas dengan bantuan teknologi.

Contoh sederhananya ialah dengan adanya aplikasi belanja online atau ojek online membuat banyak orang lebih memilih tak bergerak dan menyelesaikan kebutuhan atau aktivitasnya dengan aplikasi online.

Nah, tahukah kamu jika masih saja malas bergerak dapat menyebabkan implikasi kesehatan yang cukup serius? Apa saja sih dampaknya, jika kamu tetap memilih menjadi manusia 'mager' alias malas gerak?

1. Menderita osteoporosis

Kamu akan berisiko menderita osteoporosis atau pengeroposan tulang lebih cepat jika malas bergerak. Kebiasaan malas gerak akan membuat tubuh kehilangan massa otot. Kepadatan tulang juga akan berkurang drastis. Jika dibiarkan, kondisi tersebut akan mengarah pada osteoporosis.

Jadi, mulailah dengan melatih tulang dan otot dengan bergerak atau jalan kaki setiap hari agar tetap sehat, kuat, dan tak cepat lemas/lelah.

2. Obesitas/berat badan meningkat

Lemak dalam tubuh akan terus menumpuk dan memudahkan berat badan menjadi meningkat dan berlebih jika kita terus-terusan malas bergerak. Untuk itu, pastikan kamu selalu bergerak aktif untuk membakar kalori yang dikonsumsi dan mengurangi risiko obesitas--kelebihan berat badan/kegemukan.

3. Memicu serangan jantung atau stroke

Sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga 60 persen. Penelitian lain yang diterbitkan dalam Nurses’ Health Study membuktikan bahwa wanita yang cukup bergerak atau beraktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung sebesar 50 persen. 

Hati-hati jika kamu tergolong orang sering duduk bekerja atau bermalas-malasan di depan layar komputer, TV, atau di suatu ruangan karena bisa berisiko cukup besar peredaran darah tidak lancar karena tidak adanya pergerakan, sehingga bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi dan mengalami stroke.

4. Diabetes

Penelitian di Harvard AS membuktikan bahwa kebiasaan menghabiskan banyak waktu di depan TV punya risiko menyebabkan diabetes hingga 14 persen. Malas bergerak dapat menjadi pemicu atau penyebab diabetes melitus. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan.

“Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.

Dari hal tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa seseorang yang sedikit melakukan aktivitas fisik lebih berisiko terkena obesitas lebih tinggi dibandingkan mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Tak ingin kan poin-poin di atas terjadi atau menimpa kita? Ayo, mulai dari sekarang bergerak dan ubah pola hidup lebih sehat dengan hal sederhana yaitu berolahraga, bergerak, dan berjalan kaki bersama Anlene di event AYO INDONESIA BERGERAK!

ANLENE™ Ayo Indonesia Bergerak

Event ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bergerak aktif dengan gerak estafet, seperti berlari atau bersepeda dari Yogyakarta ke Jakarta selama dua minggu. Bekerja sama dengan beberapa komunitas olahraga, akan ada 25 titik lebih sebagai tempat pergantian peserta untuk berlari ataupun bersepeda.

Ada tiga kota besar yang akan dilalui oleh para peserta, yaitu Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Pada masing-masing kota besar tersebut, akan ada kegiatan seru yang dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bergerak lebih.

Jangan lupa juga untuk rutin mengonsumsi susu Anlene dan saatnya ikutan AYO INDONESIA BERGERAK!

 

(Adv)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya