RS Hasan Sadikin Putuskan Rawat Jalan Bayi Kembar Siam Dempet Bawah Perut Asal Subang

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung memutuskan untuk merawat jalan bayi kembar siam dempet dibawah perut asal Subang, Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 14 Mei 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 13:45 WIB
Bayi Kembar Siam Dempet
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung memutuskan untuk merawat jalan bayi kembar siam dempet dibawah perut asal Subang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung memutuskan untuk merawat jalan bayi kembar siam dempet dibawah perut asal Subang, Jawa Barat, usai dilakukan perawatan dam pemeriksaan medis selama kurang dari lebih dari sebulan lalu. Hal itu disebabkan rencana operasi pemisahan ditunda sampai usai kedua bayi mencapai enam tahun.

Menurut ketua tim dokter penanganan bayi kembar siam dempet perut asal Subang, Dadang Sjarief Hidajat, perawatan medis lanjutan selama 7-10 hari mendatang akan dilakukan di rumah. Pemantauan rutin dan kontrol kesehatan kata Sjarief, akan dilakukan oleh tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin.

"Pada saat tersebut (usia enam tahun) diharapkan bisa dilaksanakan pencitraan MRI doppler untuk melihat vaskularisasi ginjal yg saat lalu belum jelas karena hambatan berat badan yangkurang," kata Dadang Sjarief Hidajat kepada Liputan6, Bandung, Senin, 14 Mei 2018.

Dadang Sjarief Hidajat mengaku tim dokter yang menangani bayi kembar siam dempet dibawah perut telah memberikan edukasi perawatan di rumah kepada kedua orang tuanya. Untuk perawatan bayi kembar siam dempet dibawah perut saat di rumah jelas Sjarief, menggunakan tempat tidur khusus yang dirancang oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Beberapa organ belum berkembang sempurna

Bayi kembar siam
Bayi kembar siam dempet bawah perut di RS Hasan Sadikin, Bandung. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)

Sebelumnya, hasil pemeriksaan medis dari tim dokter menyatakan masih belum jelas diagnosa pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke organ - organ pencernaan (vakularisasi) terutama dengan organ - organ dalam sistem kemih (urin) dan reproduksi. Selain itu pemeriksaan organ dalam tubuh menggunakan pencitraan dengan Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat terlihat jelas terutama untuk ginjal.

"Karena tumbuh kembangnya masih belum sempurna, keberadaan ginjal belum dapat diketahui dimilikioleh keduanya. Selain itu diketahui juga terdapat beberapa kendala untuk tulang," ujar Sjarief pada waktu itu.

Sjarief mengaku permasalahan yang mendasar yang menjadi kendala dalam operasi pemisahan, yaitu terdapatnya satu tulang panggul dan bengkoknya tulang punggung. Hal itu dipicu oleh posisi saat dalam kandungan.

RSHS merawat bayi kembar siam yang mengalami dempet dibawah perut asal Karanganyar Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bayi kembar siam yang memiliki satu rektum dan kelamin itu tiba di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin (IGD RSHS) hari Jumat, 13 April 2018, pukul 01.41 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya