Agar Anak Tak Lahir Pendek, Begini Caranya

Memanfaatkan teknologi pangan saat mengolah makanan lokal bisa jadi solusi mencegah stunting di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Jul 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 11:00 WIB
Majukan Sagu Indonesia, Pemerintah Tunjuk Duta Sagu
Inovasi pangan lokal seperti sagu bisa mencegah stunting (Liputan6.com/Gilar Dhani)

Liputan6.com, Jakarta Inovasi pangan lokal dapat menjadi upaya pencegahan stunting (kekurangan gizi kronis pada anak). Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi pangan saat mengolah makanan setempat. 

Hal itu disampaikan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tri Nuke Pudjiastuti.

"Sebenarnya kami belum melakukan penelitian khusus soal stunting. Kami baru penelitian tentang inovasi pangan lokal. Ternyata inovasi pangan secara tidak langsung mencegah stunting," jelas Nuke di sela-sela acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Sagu, kata Nuke, yang termasuk pangan lokal orang Papua bisa dikreasikan dalam bentuk makanan yang lebih menarik. Ada juga trik untuk menggalakkan orang Papua mencintai makan sagu.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Fortifikasi makanan

Peneliti Laboratorium
Ilustrasi fortifikasi makanan (iStockphoto)

 

Penambahan zat gizi mikro nutrien pada pangan atau yang dikenal dengan sebutan fortifikasi pangan juga solusi efektif mencegah stunting. Contoh fortifikasi yakni penambahan vitamin A pada minyak goreng.

"Fortifikasi pangan membuat makanan jadi lebih sehat dan bergizi," Nuke menambahkan.

Fortifikasi pangan pun tergantung pangan lokal yang ada di daerah masing-masing. Yang paling utama, kandungan gizi pada pangan akan bermanfaat diserap tubuh. Ketika gizi terpenuhi, anak pun tidak stunting (pendek).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya