Liputan6.com, Florida, Amerika Serikat Tren pedikur ikan mungkin masih populer untuk perawatan kuku dan jari kaki, tetapi ada efek mengerikan. Perawatan kuku tersebut dapat menimbulkan komplikasi yang tidak terduga.
Baca Juga
Advertisement
Adanya komplikasi pedikur ikan dipaparkan seorang dokter kulit dalam Journal of American Medical Association's JAMA Dermatology. Laporan yang dipublikasikan pada 3 Juli 2018 berjudul "Onychomadesis Following a Fish Pedicure."
Seorang pasien wanita (20) asal Florida, Amerika Serikat, datang dengan kuku jari kaki terlepas sepenuhnya dari kulit. Kondisi ini dikenal secara medis sebagai onychomadesis.
"Kami tidak sepenuhnya yakin penyebabnya, tetapi kemungkinan besar itu karena pedikur ikan yang memengaruhi pusat pertumbuhan kuku," kata Shari Lipner dari Weill Cornell Medicine di New York, dikutip dari Today, Rabu (4/7/2018).
Lipner merekomendasikan, para pasien tidak melakukan pedikur ikan. Pedikur ikan dilakukan dengan kulit dan kuku jari kaki digigit ikan. Anda tinggal duduk di pinggir kolam, lalu menikmati sensasi ikan yang menggigit kulit mati di kaki Anda.
Simak video menarik berikut ini:
Waktu tumbuh kuku jari kaki
Lipner mengatakan kepada pasien wanita, yang tak disebut namanya, perlu waktu satu tahun atau lebih untuk kuku jari kaki tumbuh kembali. Onychomadesis terjadi ketika muncul tonjolan kulit yang sedikit lebih tebal dan terletak tepat di samping kutikula (pinggiran kuku dekat kulit).
Ketika kutila rusak, maka onikomadesis dapat terjadi.
"Adanya onychomadesis berarti ada penghentian total dalam produksi lempeng kuku," ujar Lipner.
Onychomadesis berkaitan dengan infeksi, penyakit autoimun, obat-obatan, kondisi keturunan, dan penyebab idiopatik (tidak diketahui).
"Sepengetahuan saya, ini adalah kasus pertama onychomadesis yang disebabkan pedikur ikan,” Lipner melanjutkan.
Advertisement
Pelarangan pedikur ikan
Pedikur ikan dilarang di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Ikan yang digunakan untuk pedikur ikan adalah spesies yang disebut Garra rufa atau "Doctor fish."
Ikan itu dapat menyebabkan beberapa infeksi yang sangat buruk. Pada tahun 2012, Britain’s Fish Health Inspectorate menyita barang impor Garra rufa di bandara Heathrow London.
Mereka menemukan ikan terkandung bakteri Group B Streptococci dan Vibrio vulnificus, yang dapat menyebabkan infeksi kulit.
Ikan yang digunakan untuk pedikur ini dapat menggigit kulit mati, walau mereka tidak memiliki gigi. Tapi perlu diingat, ikan ini dapat menularkan infeksi.