11 Miliar Rupiah Disediakan untuk Vaksin Campak dan Rubella di Kepulauan Riau

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan jumlah anak di wilayah itu yang perlu mendapat imunisasi MR untuk mencegah penyakit campak dan rubella, mencapai 604 ribu orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 20:30 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

 

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan jumlah anak di wilayah itu yang perlu mendapat imunisasi MR untuk mencegah penyakit campak dan rubella, mencapai 604 ribu orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp11 miliar lebih untuk menyediakan vaksin campak dan rubella.

"Seluruh vaksin tersebut sudah disebarkan di kabupaten dan kota. Vaksin tersebut terus dipantau, harus ?]pada suhu 2-8 derajat celsius. Suhu itu akan terus dijaga hingga sampai di sekolah-sekolah, posyandu dan pos PIN," katanya.

Tjetjep menambahkan, pemerintah menyiapkan 3.389 orang tenaga medis untuk melaksanakan program itu. Tim kesehatan yang bertugas menyuntik vaksin campak dan rubella dilengkapi dengan surat tanda registrasi.

Petugas akan turun ke sekolah-sekolah yang dijadwalkan sepanjang Agustus 2018 untuk memberikan vaksin kepada pelajar. Sedangkan anak yang berada di bawah usia sekolah, akan diberikan vaksin sepanjang September 2018.

"Mereka sudah mengikuti pelatihan teknis sehingga dapat bertindak cepat dan tepat," ujarnya.

Tjetjep mengemukakan, pemerintah terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program imunisasi MR. Salah satu strategi yang dilakukan yakni kampanye imunisasi MR secara masif.

Ia menjelaskan, kampanye imunisasi campak dan rubella ini penting, agar anak-anak di Kepri bebas dari penyakit campak yang dapat menyebabkan radang paru, radang otak, kebutaan, diare dan gizi buruk.

Selain itu, terhindar dari penyakit rubella yang dapat menyebabkan kelainan jantung, kelainan mata, tuli, keterlambatan perkembangan dan kerusakan jaringan otak.

"Jangan sampai ada satu pun anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun yang tidak terimunisasi," ucapnya.

Ia menegaskan, program pemerintah ini untuk menjaga kesehatan masyarakat mulai dari anak-anak hingga tumbuh dewasa. Pemerintah berupaya mencegah penyakit berbahaya yang menimpa masyarakat karena tidak mendapat vaksin tersebut sejak kecil.

"Kami ingin masyarakat dalam kondisi sehat," tegasnya. (Antara/ Nikolas Panama)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya