5 Peran Penting Suami Dampingi Istri Jalani Program Hamil

Kerja sama antara istri dan suami diperlukan saat menjalani program hamil, karena memiliki buah hati bukan hanya tanggung jawab istri semata.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 21:00 WIB
Ilustrasi pasangan
Kekompakan suami dan istri diperlukan saat jalani program hamil.

Liputan6.com, Jakarta Kerja sama antara istri dan suami diperlukan saat menjalani program hamil. Sayangnya, banyak orang yang lebih membebankan tanggung jawab pada istri saat ingin memiliki buah hati.

Hal yang perlu diketahui suami adalah sosok pertama yang wajib mendukung program hamil istri. Nah, bagi Anda para suami, sebaiknya mengetahui dan memahami beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung keberhasilan program kehamilan ini seperti yang dituliskan di Klikdokter berikut:

1. Lebih dari sekadar soal frekuensi seks

Program hamil bukanlah tentang berhubungan seks setiap hari, sesering mungkin. Mengetahui masa subur wanita punya peran penting dalam keberhasilan program hamil. Ini bukan hanya tugas istri, suami pun harus mengetahui hal ini.

“Masa subur adalah masa telah terjadi ovulasi (pelepasan sel telur matang dari indung telur). Untuk mengetahui kapan masa subur istri, suami harus mengetahui berapa rata-rata siklus haid dari 3-6 siklus haid terakhir. Jika siklus haid istri berlangsung teratur setiap 28 hari, maka terjadinya ovulasi adalah perkiraan hari haid pertama, berikutnya dikurangi 14 hari,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter menjelaskan.

Lakukanlah hubungan seksual terutama tiga hari sebelum waktu ovulasi hingga tiga hari setelah ovulasi. Kemungkinan terjadinya pembuahan akan lebih tinggi jika pasangan melakukan hubungan seksual pada masa-masa itu.

Lantas, bagaimana dengan posisi seks, apakah ada posisi yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan?

Menurut penjelasan dari dr. Melyarna Putri kepada KlikDokter, posisi misionaris (pria di atas) dan doggy style (wanita dan pria berlutut, penetrasi dilakukan dari belakang) dianggap sebagai dua posisi terbaik jika ingin cepat hamil.

“Kedua posisi tersebut diduga memudahkan perjalanan sperma dalam memasuki rahim untuk mencapai sel telur. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan kaitan antara posisi berhubungan seksual dengan terjadinya kehamilan atau dapat membuat wanita cepat hamil,” jelasnya.

 

2. Mengajak istri berolahraga

Olahraga lari
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Olahraga tak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga untuk kesuburan. Ada studi yang menyatakan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kesuburan wanita. Bahkan, wanita yang berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari, memiliki risiko rendah mengalami infertilitas akibat gangguan ovulasi.

Olahraga juga dapat memperbaiki metabolisme dan sirkulasi darah. Jika dilakukan secara rutin, maka dapat meningkatkan produksi hormon yang membantu pertumbuhan sel telur. Olahraga juga dapat mengurangi stres, yang dapat menurunkan kemungkinan pembuahan.

Para pria, aktivitas fisik dalam bentuk ringan hingga sedang diketahui mampu meningkatkan enzim antioksidarn yang dapat melindungi kualitas sperma.

Olahraga bersama itu tak perlu susah, cukup dengan joging, jalan kaki, berenang, atau bersepeda. Hindari olahraga berat, terutama yang berhubungan dengan perut.

3. Kondisi suami juga harus sehat

Buah atau smoothie bowl (iStock)
Makan sehat. (iStockphoto)

Jangan hanya menuntut istri harus sehat, tapi para suami juga harus sehat. Ini bisa didapatkan dari penerapan pola makanan yang sehat dan berimbang. Karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah-buahan harus menjadi santapan para pria.

Selain itu, pria harus menghindari rokok, kafein, dan alkohol. Kenapa? Sebab rokok, kafein, dan alkohol bisa mengganggu sistem reproduksi dan kualitas sperma pria.

Para suami juga harus sebisa mungkin menghindari dan mengatasi stres. Kondisi ini tak hanya dapat berujung pada terjadinya depresi, tapi juga memengaruhi kualitas sperma. Jika kondisi-kondisi tersebut tidak teratasi, program hamil pun terancam berantakan.

 

4. Jaga mood istri

Pasangan dan hubungan cinta (iStock)
Ilustrasi pasangan harmonis (iStockphoto)

Faktor psikologis sangat berpengaruh dalam program kehamilan. Pria harus tahu bagaimana mood istri ketika diajak berhubungan intim, mood yang sedang jelek dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hubungan seks.

Salah satu cara untuk menjaga mood istri adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Dengarkan apa pun yang disampaikannya dengan perhatian penuh, tanpa gangguan gawai, gim, atau televisi. Coba tawarkan untuk memberikan pijatan lembut kepada istri, apalagi jika istri lelah seharian bekerja dan mengurus rumah.

5. Jalani tes kesuburan

Ilustrasi Sperma (Istimewa)
Ilustrasi Sperma (Istimewa)

Biasanya, wanita yang menjadi perhatian utama, menjadi pihak yang menjalani banyak tes, mulai dari tes kesuburan hingga terapi tertentu. Namun, ingatlah bahwa segala tes dan terapi yang mesti dijalani istri bisa sia-sia jika ternyata masalah utamanya bukan pada istri. Oleh karena itu, sangat penting bagi para suami untuk bersama-sama dengan istri melakukan tes kesuburan tanpa prasangka apa pun.

Untuk pria sebaiknya dilakukan tes analisis kualitas dan kuantitas sperma. Terkait ini, para suami dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi.

Salah satu kunci keberhasilan program hamil adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, baik untuk suami maupun istri. Saling mendukung dan menemani adalah hal dasar yang dilakukan untuk keberhasilan program hamil istri.

Cobalah untuk tidak absen dalam menemani istri kontrol ke dokter, karena sejatinya program kehamilan adalah program bersama. Baik suami maupun istri sama-sama memiliki peran. Jika sudah sama-sama tahu apa perannya, program kehamilan bisa dilakukan dengan baik.

 

 

Penulis:  Krisna Octavianus Dwiputra

Sumber: Klikdokter.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya