Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani kurang lebih tiga minggu pendidikan dan latihan (diklat)Â Paskibraka di PP-PON Cibubur, pada Rabu (15/8/2018), para Calon Paskibraka 2018 tingkat nasional resmi dikukuhkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Mereka akan bertugas pada tanggal 17 Agustus nanti.
Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada pukul 14.30 WIB di Istana Negara. Sementara itu, Paskibraka putri yang mewakili rekan-rekannya sebagai komandan adalah Nur Hikmah Ramadhani.
Baca Juga
Hikmah yang tercatat sebagai pelajar MAN Aceh Singkil adalah Paskibraka putri yang mewakili Aceh bersama dengan pasangannya yaitu Ralian Septiandi Bekhuh. Ketika berbincang dengan Ralian beberapa waktu lalu, dia mengatakan bahwa mereka baru pertama kali ke Jakarta dan naik pesawat.Â
Advertisement
Sekalipun seremoni pengukuhan berlangsung formal, para Paskibraka terlihat santai dalam mengikuti acara tersebut. Tidak tampak wajah gugup pada mereka, salah satunya ditunjukkan oleh Nina Adiningtyas Sriwigati atau Nina. Paskibraka asal Jawa Timur itu terlihat tetap tenang.
Â
Kesan Para Paskibraka
Nina yang bertugas sebagai Bu Lurah selama Diklat ini mengatakan sekalipun awalnya gugup, namun setelah masuk ke dalam Istana Negara dia merasa biasa saja.
"Biasa saja, " katanya sambil tersenyum.
Bahkan, dia mengakui saat renungan jiwa dia tidak menangis seperti rekan-rekannya yang pria.
"Strong, Kak," tambahnya.
Setelah pengukuhan, Paskibraka asal Sulawesi Utara, Zefanya Otniel Frans Rompis masih sempat meminta awak media yang telah mengikuti Diklat sejak awal untuk memotret dan merekamnya. Dia memang kerap kali meminta difoto jika melihat ada awak media berada di sekitarnya.
"Kak, sudah sorot saya?" tanya Zefa yang terkenal pecicilan ini.
Pengukuhan ini dilakukan tidak lama setelah mereka melakukan gladi resik di lapangan Istana Merdeka. Gladi resik tersebut hanya dilakukan satu kali saja.
Terlihat yang bertugas sebagai pembawa baki saat geladi resik penaikan bendera tersebut adalah Tarissa Maharani Dewi perwakilan dari Jawa Barat. Sementara pada penurunan bendera, yang membawa baki adalah Zanati Tahta Umahati dari Sumatera Selatan.
Advertisement