5 Hal Sepele yang Bikin Pasangan Muda Sering Bertengkar

Berikut adalah beberapa masalah yang seringkali muncul saat seseorang baru menyandang status Ayah dan Ibu

oleh Yasmine diperbarui 29 Agu 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 16:00 WIB
Bertengkar Berselisih Paham dengan Pasangan
Ilustrasi Foto Bertengkar dengan Pasangan (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Menjadi orangtua bukanlah perkara mudah. Terutama ketika Anda dan pasangan baru saja menyandang status ayah dan ibu. Begitu bayi lahir ke dunia tak hanya suka cita yang didapat, melainkan juga tanggung jawab dalam mengurus anak. Tugas orangtua yang sebenarnya baru saja dimulai.

Pada prosesnya, Anda akan tiba di titik genting ketika suara tangis bayi tak lagi terdengar manis dan bau popok kotor akan membuat mual. Jangan kaget jika Anda mulai menghitung berapa kali pasangan mengabaikan anak yang menangis di malam hari saat Anda mengganti popok.

Bukan tak mustahil situasi itu perlahan akan membawa Anda dan pasangan pada perselisihan. Tepatnya ketika Anda akan lebih mudah menunjukkan amarah dan rasa lelah ketimbang perhatian pada pasangan. Inilah yang membuat percekcokan sering kali muncul dalam rumah tangga.

Berikut adalah beberapa masalah yang seringkali muncul saat seseorang baru menyandang status ayah dan ibu:

1. Berbagi tamggung jawab

Seperti halnya hubungan lain, peran sebagai orangtua juga menuntut pembagian tanggung jawab. Tetapi ketika salah satu orangtua bekerja dan yang lainnya adalah ibu atau ayah yang tinggal di rumah, maka akan ada saat-saat ketika mereka akan memperdebatkan siapa yang harus melakukan apa.

Mereka yang tinggal di rumah bersama anak akan menanggung pengasuhan anak di pundaknya dan juga pekerjaan rumah, sedangkan yang bekerja seringkali lupa akan tanggung jawab anak di rumah serta pekerjaan rumah tangga. Bagitu juga sebaliknya, mereka yang mengasuh seringkali merasa jika pasangannya tak peduli dengan dirinya yang lelah dalam mengurus rumah tangga. Hal-hal seperti inilah yang sering membuat para orangtua baru kaget dalam pembagian tanggung jawab.

2. Kehidupan sosial

Tidak jarang pasangan orangtua baru cekcok karena kurangnya kehidupan sosial. Sangat jelas bahwa ketika seseorang tinggal di rumah untuk mengurus si kecil, kehidupan sosialnya akan terhenti. Awalnya, kurangnya kehidupan sosial mungkin tidak tampak seperti masalah, tetapi ketika satu pasangan tidak memilikinya, sementara yang lain memiliki kehidupan sosial yang baik, maka perselisihan pun tidak dapat lagi dihindari.

 

Ganti popok

3. Mengganti popok

Siapa yang bertugas mengganti popok di malam hari, ayah atau ibu? Mengganti popok menjadi kewajiban setiap orangtua, dan ini bukan hanya tugas ayah atau ibu saja. Ketika salah satu pasangan enggan melakukannya, ini bukan karena mereka jijik atau malas, tapi hanya semata-mata untuk berbagi tanggung jawab atas pengasuhan anak.

4. Tak ada waktu sama lain

Kita semua tahu, kehidupan seks akan menjadi urutan terakhir saat seseorang telah memiliki anak. Namun sampai kapan seseorang dapat menahan kebutuhan biologis tersebut? Dengan bayi dan ribuan tanggung jawab lain, orang tua baru hampir tidak memiliki waktu untuk satu sama lain. Tak adanya keintiman satu sama lain akan membuat pasangan pasutri meudah bertikai.

5. Panggilan karir

Ini adalah masalah umum yang dihadapi sebagian besar pasangan yang bekerja. Setelah cuti hamil ibu berakhir, dia akan dipaksa untuk meninggalkan bayinya (baik di tangan kerabat yang peduli atau pengasuh) dan kembali ke kantor. Bagi seorang Ibu baru ini tidaklah mudah dimana mereka harus berbagi pikiran di dua tempat. Hingga mereka dihadapkan dengan keputusan yang sulit menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu di rumah bersama anak tanpa gaji. Jadi, dalam situasi sulit seperti itu, wajar bagi orang tua baru untuk memiliki perbedaan pendapat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya