Lebih Dekat dengan Pensil Bebas Racun

Demi keamanan penggunaan, ada pabrik yang memproduksi pensil bebas racun sehingga aman dipakai anak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Okt 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 07:00 WIB
Faber-Castell
Pabrik Faber-Castell memproduksi pensil bebas racun agar aman digunakan untuk anak. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Bekasi Mata terpana melihat papan dari kayu yang sudah siap dimasukkan isi pensil. Kayu yang dibentuk itu belumlah berbentuk pensil utuh sebagaimana yang kita gunakan, melainkan masih dalam satu kesatuan (belum dipotong).

Mesin-mesin pembuat pensil melubangi bagian tengah sehingga isi pensil bisa masuk. Kita mengenal isi pensil berwarna hitam. Satu persatu isi pensil dimasukkan ke bagian tengah pensil oleh pekerja pabrik. Lalu bagian sisi satunya ditempel di atasnya sehingga berbentuk mirip sandwich.

Artikel terkait: Cara Lindungi Pendengaran dari Suara Bising Mesin Pabrik

Proses meletakkan isi pensil menggunakan tenaga pekerja dilakukan untuk membuat pensil tulis. Lain halnya dengan pensil warna. Kayu-kayu yang sudah berbentuk pensil melaju di atas mesin. Sebuah mesih yang berisi batangan warna-warni siap menanti pensil. Batangan pensil warna-warni yang kami lihat berwarna oranye dan kuning. Setelah pensil keluar dari mesin, batangan kuning dan oranye tersebut sudah menyatu dengan pensil. Pekerja pabrik tinggal mengatur pensil warna untuk dikumpulkan dan berlanjut ke proses selanjutnya.

Proses pembuatan pensil di atas terjadi di pabrik Faber-Castell Indonesia yang berlokasi di Bekasi. Faber-Castell Indonesia punya empat buah pabrik, yaitu pabrik pensil di Bekasi dan pabrik marker di Cibitung. Merek Faber-Castell pun sangat populer di Indonesia. Di balik nama Faber-Castell yang populer, produk pensil dan pensil warna rupanya aman buat digunakan anak-anak. Produk tidak mengandung racun (bebas toksik). Artinya, pensil bebas racun. Seluruh keterjaminan dan keamanan produk mengikuti standar Eropa (pusat Faber-Castell di Jerman).

Artikel terkait: Intip Olah Limbah Pabrik yang Tak Cemari Lingkungan

“Setiap tahun, kami melakukan tes atas semua produk kami dari laboratorium eksternal. Tes ini dilakukan, produk kami sudah sesuai dengan persyaratan (Faber-Castell) yang berlaku di Eropa,” jelas Manager QA A.W Faber-Castell Indonesia, Sapto Putranto saat kami berkunjung ke pabrik Faber-Castell di Bekasi pada 15 Oktober 2018.

Keamanan produk Faber-Castell sudah terjamin aman. Ada sertifikat produk tidak beracun yang dikeluarkan ahli toksikologi. Hal ini juga terlihat pada produk Faber-Castell di Amerika Serikat.

Artikel terkait: Produksi Pensil Terus Berjalan, Kelestarian Hutan Tetap Terjaga

Di Amerika Serikat, Anda akan melihat tulisan “Sesuai dengan ASTM D-4236” (Conforms to ASTM D-4236). ASTM adalah singkatan dari American Society for Testing and Materials Standards. ASTM D-4236 adalah praktik pelabelan untuk produk yang mengandung materi seni. Evaluasi memastikan, produk pensil tidak menimbulkan efek kesehatan pada manusia melalui konsumsi atau kontak kulit saat produk digunakan. Menurut U.S. Product Safety Commission, “Orangtua dan konsumen lain yang membeli bahan seni, perlengkapan sekolah dan mainan, seperti krayon, set cat, atau tanah liat harus waspada dan hanya membeli produk yang disertai dengan pernyataan ‘Sesuai dengan ASTM D-4236."

 

 

Menilik keamanan produk pensil untuk anak, Jurnalis Liputan6.com menayangkan liputan khusus tentang pensil. Liputan ini dilakukan di pabrik Faber-Castell Indonesia yang berlokasi di Bekasi. Tulisan pertama (dari empat rangkaian tulisan) mengangkat seluk-beluk kandungan pensil yang bebas racun dan aman digunakan.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Bebas logam berat

Faber-Castell
Kandungan pensil pabrik Faber-Castell bebas dari logam berbahaya. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Faber-Castell Indonesia mengikuti standar Eropa EN 71-3 1988 (aturan produksi mainan). Seluruh pensil kayu produksi Faber-Castell mematuhi dengan ketentuan kemurnian standar Eropa EN 71-3. Salah satu aturan keamanan berupa produk harus bebas logam berat. Berdasarkan  European Commission, sejumlah logam berat (aluminium, antimon, arsenik, barium, boron, cadmium, kromium (III), kromium (VI), kobalt, tembaga, timbal, mangan, merkuri, nikel, selenium, timah, timah organik dan seng. Logam-logam berat harus bebas.

“Kami ikut peraturan di Eropa EN 71-3. Produk kami harus dites berdasarkan ketentuan tersebut, yakni tes logam beratnya. Tekait limit (batas) minimum jenis logam berat,” jelas Sapto.

Pewarna pensil tidak terbuat dari timah logam yang menyebabkan keracunan timbal--logam yang sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia. Isi pensil yang terbuat dari campuran grafit dan tanah liat dinilai aman. Di sisi lain, ada juga di balik grafit. Grafit adalah zat berbasis karbon yang sangat beracun. Grafit dan komponen pensil lainnya dianggap sangat beracun jika ditelan atau menusuk ke kulit. Jika ujung pensil patah atau menusuk kulits, Anda harus segera menghubungi dokter anak untuk mendapatkan penanganan medis mengenai cedera tusukan pensil.

Aturan keterjaminan pun dilihat dari komposisi dan kemurnian produk yang digunakan dalam pembuatannya. Limbah dari pensil tulis dan pensil warna tidak menghadirkan bahaya apa pun ketika dibuang menjadi limbah maupun pengolahan limbah. Kontrol produksi menjadi bagian dari penentuan kualitas produk.

Dari buku katalog Faber-Castell Since 1761 Product Knowledge Manual, ada kontrol ketat dilakukan selama proses produksi pembuatan. Kontrol kualitas produk ini memastikan, hanya pensil sempurna yang dipersembahkan untuk konsumen. Pada umumnya, setiap tahap produksi diikuti inspeksi secara visual untuk memastikan seberapa besar kemajuan pensil yang dihasilkan. Jika ada pensil dengan hasil tidak bagus atau gagal, maka bisa terlihat langsung. Mesin-mesin pun tidak langsung membawa pensil ke proses selanjutnya.

Di ruangan produksi pembuatan pensil dipenuhi alat-alat mesin. Para pekerja pabrik layaknya operator yang menangani mesin. Mereka memonitor alat-alat yang bekerja, dari ketersediaan batang pensil tulis dan warna, dan mengecek hasil pensil dalam satu tahapan produksi. Sambil mengecek pensil, pekerja juga tampak menyeleksi pensil yang kurang bagus melewati tahapan produksi.

Pensil yang gagal itu diambil dan dipisahkan dari pensil lainnya. Lalu diletakkan di tempat terpisah. Pemeriksaan juga terkait kualitas guratan, tingkat kekerasan, tingkat kelurusan, diameter, dan panjang pensil. Pensil diperiksa setelahnya setiap tahap produksi untuk mendeteksi kekuatan putus dan ketajaman pensil saat digunakan.

Tidak memicu alergi

Faber-Castell
Kandungan pensil pabrik Faber-Castell tidak membuat alergi. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Produk pensil Faber-Castell juga mengutamakan senyawa aman dalam proses pembuatannya. Bahan pensil menggunakan jenis Polychromos yang tidak beracun. Produk pun tidak mengandung Methylchloroisotheozolinone, Methylisothezolinone atau Lanolin. Ketiga senyawa merupakan bahan kimia antimikroba yang biasa terdapat pada produk kecantikan, kosmetik, dan pembersih (tisu). Senyawa itu dapat menyebabkan seseorang alami alergi dan iritasi pada kulit.

“Kami juga menggunakan produk Polychromos—pensil warna kualitas tinggi untuk ekspresi artistik yang bebas dan rencana pewarnaan yang tepat—yang aman buat anak-anak. Kalau jenis lain kan beracun,” Sapto menambahkan.

Untuk cat warna mengandung pati dan gluten. Jika ada alergi terhadap pati atau gluten, anak bisa menghindari menggunakan produk tersebut. Di sisi lain, Anda harus berhati-hati terkait grafit. Meski campuran grafit dan tanah liat terbilang aman, hal itu dapat membuat anak luka jika tertusuk pensil. Kulit akan terluka dan menyebabkan infeksi.

Ketika anak asyik bermain pensil dan tak sengaja tertusuk perlu penanganan lebih lanjut. Cek, apakah luka tusukan pensil termasuk dalam atau tidak. Saran dokter Suci Dwi Putri dari KlikDokter, jika luka tusukan tidak dalam, maka penanganan luka, cukup bersihkan area tusukan dengan cairan antiseptik. Kemudian luka boleh ditutup perban agar mencegah masuknya bakteri.

Pilihan lain, luka bisa tetap dibiarkan terbuka setelah diberi cairan antiseptik. Jika Anda membiarkan luka tetap terbuka, jagalah luka untuk selalu bersih. Hindari kontaminasi dengan kotoran, debu atau lainnya. Untuk luka yang ditutup perban, jagalah agar kain kasa penutup selalu kering. Gantilah kain kasa setiap hari sampai luka mulai kering atau tertutup. Namun, jika luka dalam, darah terus mengalir, dan sulit dihentikan, sebaiknya segera memeriksakan luka kepada dokter. Ini karena mungkin saja luka tersebut membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya