Rakerkesnas 2019, Jokowi: Indonesia Sulit Bersaing dengan Negara Lain kalau Angka Stunting Masih Tinggi

Membuka Rakerkesnas Kementerian Kesehatan RI, Jokowi mengatakan, Indonesia masih akan sulit untuk bersaing dengan negara lain selama permasalahan kesehatan seperti stunting masih tinggi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Feb 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 12:00 WIB
Rakerkesnas 2019
Jokowi membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Kementerian Kesehatan RI di Tangerang, Selasa (12/2/2019). (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia sebagai penunjang kesehatan masyarakat. Menurutnya, Indonesia masih akan sulit untuk bersaing dengan negara lain selama permasalahan kesehatan seperti stunting masih tinggi.

"Dalam empat setengah tahun ini, pemerintah memang berkonsentrasi dan fokus pada pembangunan infrastruktur. Kenapa ini kita kerjakan? Karena ini merupakan fondasi, prasyarat bagi kita dalam rangka bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Kementerian Kesehatan RI di Tangerang, Selasa (12/2/2019).

Selain infrastruktur, Jokowi menegaskan hal lain yang harus diwujudkan untuk bisa bersaing dengan negara lain adalah pembangunan sumber daya manusia. Jokowi mengatakan, membangun sumber daya manusia juga merupakan syarat agar negara tidak terus terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.

"SDM yang kita miliki semuanya harus di-upgrade agar memiliki level yang lebih baik, kualitas yang lebih baik. Inilah mengapa diperlukan yang namanya kesehatan," tambah Jokowi. 

Menurut Jokowi, kesehatan adalah hal mendasar. Apalagi, jika Indonesia ingin bersaing dengan negara lain.

"Jangan sampai kita berbicara tentang persaingan dengan negara lain, kompetisi dengan negara lain, tapi kita memiliki stunting 37 persen. 2014, stunting kita 37 persen," imbuh Jokowi. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Persentase stunting menurun pada 2018

 

"Tidak mungkin kita bersaing dengan negara-negara lain, kalau angka stunting masih tinggi," kata mantan Wali Kota Solo tersebut menuturkan.

"Jangan sampai negara lain sudah berbicara artificial intelligence, sudah berbicara virtual reality, sudah berbicara big data, sudah bicara cryptocurrency, kita stunting masih belum selesai. Urusan kematian ibu belum rampung."

Namun di sisi lain, Jokowi mengapresiasi dan berterimakasih pada pihak-pihak yang berjuang dalam menurunkan angka stunting. Dia mengungkapkan, saat ini angkanya sudah turun ke 30 persen. Jokowi juga meminta kepada pihak-pihak terkait seperti dinas kesehatan untuk terus menangani masalah stunting di daerahnya.

Adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 Kemenkes, angka stunting turun dari 37,2 persen di 2013 menjadi 30,8 persen di 2018. Jokowi sendiri berharap, angka ini nantinya bisa terus diturunkan hingga 20, bahkan sampai 10 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya