Sering Marah-Marah? Awas, Bisa Kena Hipertensi

Bukan sekadar ucapan semata, terbukti orang yang suka marah-marah bisa kena hipertensi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Feb 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 08:00 WIB
Ilustrasi Orang Marah
Ilustrasi Orang Marah (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Orang yang suka marah-marah ada baiknya belajar mengontrol emosi. Jika tidak, Anda lebih berisiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi.

"Segala macam stres, emosional, stres psikososial dulu nih dari lingkungan lalu terbawa dalam diri kita menjadi stres emosi, itu bisa meningkatkan tekanan darah," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Paskariatne Probo Dewi Yamin kepada Health-Liputan6.com di Jakarta ditulis Sabtu (23/2/2019).

Bagi generasi milenial, stres memang sulit dihindari. Namun, jika tidak bisa dikendalikan maka hal tersebut rentan membuat tekanan darah Anda menjadi tinggi dan berujung pada hipertensi.

"Emosian, tidak sabaran, deadline pekerjaan. Kemudian ada konflik dengan rekan sejawat atau teman-teman sepermainannya. Kondisi-kondisi seperti itu kemudian yang berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi," kata Paskariatne dalam presentasi di acara 'Waspadai Hipertensi pada Generasi Milenial'.

Maka, mengatur waktu antara pekerjaan dan istirahat itu penting. Selain itu, penting juga untuk menjaga gizi seimbang dan juga gaya hidup sehat yang aktif bergerak.

 

Tips mengurangi stres

Ilustrasi Orang Marah
Ilustrasi Orang Marah (iStockphoto)​

Namun, jika stres sudah terlanjur menghampiri, Paskariatne menyarankan Anda untuk mengendalikan emosi tersebut agar tidak menaikkan tekanan darah. Salah satu cara termudah adalah dengan menarik napas.

"Tarik napas panjang, dalam, pikirkan hal yang menyenangkan. Jalan-jalan, coba alihkan pikiran dari masalah tersebut agar tidak menjadi beban pikiran," ujar Paskariatne menyarankan.

Hal ini dinilai mampu menenangkan tubuh walaupun hanya sesaat.

"Ketika kita sudah tenang dan kita sudah tidak mengalami stres emosional, biasanya itu mungkin (menurunkan tekanan darah)."

 

Batasi garam

perwatan kulit garam epsom
Jangan terlalu berlebihan konsumsi garam (foto: Istockphoto)

Selain mengendalikan stres, pencegahan hipertensi lain bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam, makanan instan, serta cepat saji yang mengandung monosodium glutamat. Di sisi lain, rajinlah memeriksa tekanan darah Anda.

"Penting untuk meningkatkan awareness masyarakat dengan melakukan deteksi dini atau mengukur tekanan darah sendiri di rumah, apalagi sekarang sudah ada alat pengukur tekanan darah digital yang lebih memudahkan masyarakat dalam mengukur," tambah Paskariatne.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya