Liputan6.com, Jakarta Selain rajin belajar, ada hal lain yang memiliki pengaruh besar pada prestasi anak di sekolah. Yakni sarapan.
Terbukti, anak yang sarapan bernutrisi sebelum sekolah memiliki nilai akademis lebih tinggi dibandingkan yang tidak sarapan.
Baca Juga
"Sarapan bernutrisi berperan penting pada kognitif anak, terutama dalam daua ingat dan kemampuan memperhatikan di kelas. Sehingga daya serap terhadap pelajaran lebih tinggi," kata peneliti yang juga dokter spesialis anak konsultan nutrisi I Gusti Lanang Sidiartha.
Advertisement
Lanang meneliti 178 siswa SD 1 Taro, Gianyar, Bali usia 6-9 tahun dan di atas 9 tahun. Sekitar 51,7 persen menjawab selalu sarapan. Nah, mereka yang sarapan ini ketika dianalisis memiliki nilai raport yang signifikan tinggi. Performa akademik anak-anak yang sarapan bernutrisi 4 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak memiliki kebiasaan sarapan bernutrisi.
"Jadi, kalau mau cerdas wajib sarapan bernutrisi," kata Lanang dalam konferensi pers Energen di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sarapan bernutrisi adalah sarapan yang di dalamnya menganut konsep gizi seimbang. Ada karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Manfaat sarapan
Bila anak tidak sarapan, tentu saja membuat tubuhnya tidak berenergi. Ibarat mobil butuh bensin, manusia pun butuh sarapan agar berenergi.
"Kalau tidak sarapan, anak-anak bisa mengantuk saat di sekolah. Akibatnya dia jadi enggak konsentrasi menerima pelajaran. Lalu, secara fisik juga tidak aktif karena tidak berenergi," kata dokter spesialis gizi klinik Raissa E. Djuanda di kesempatan yang sama.
Pastikan juga saat sarapan terdapat makanan yang kaya zat besi dan vitamin B. "Zat besi itu penting karena berperan mentransfer nutrisi dan oksigen. Sementara vitamin B, lebih ke kesehatan saraf, sehingga sambungan antar saraf itu cepat, anak jadi enggak telmi (telat mikir)," pesan Raissa.
Advertisement
Sarapan baik untuk kestabilan emosi
Sarapan tak hanya bermanfaat bagi fungsi kognitif anak, tapi juga emosi seseorang seperti disampaikan ahli neurosains Taufiq Pasiak.
"Kesadaran emosi orang yang sudah sarapan juga bagus, ketenangan dia juga bagus. Jadi, sarapan tak hanya membuat pintar tapi juga emosinya bagus," kata Taufiq di kesempatan yang sama.
Namun, untuk mendapatkan manfaat baik dari sarapan, harus dilakukan secara terus menerus. Bila hari ini sarapan, besok tidak, manfaat baik secara kognitif tidak terlalu optimal seperti disampaikan Taufiq.