Cara Korek Kuping Pakai Cotton Bud yang Benar dan Aman

Korek kuping pakai cutton bud boleh, asal tahu caranya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Mar 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2019, 12:00 WIB
Kotoran Telinga
Ilustrasi kotoran telinga. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, bedah kepala, leher Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, Hably Warganegara, memperbolehkan kita membersihkan kotoran telinga menggunakan cutton bud. 

Mungkin selama ini, banyak dari kita yang memperoleh informasi untuk sebaiknya tidak menggunakan cutton bud untuk korek kuping. Lantaran hal tersebut dianggap berbahaya.

Namun, Hably, mengatakan, boleh-boleh saja menggunakan itu tapi harus sesuai anjuran.

Pada dasarnya, kotoran telinga kita bisa keluar dengan sendirinya. Hal itu disebabkan dari aktivitas mengunyah dan menelan yang kita lakukan setiap hari.

"Kita punya yang namanya self mechanism," ujarnya baru-baru ini.

Ketika keluar, kotoran berada di 1/3 telinga bagian luar. Harus hati-hati dalam membersihkannya, jika tidak serumen akan masuk lagi ke dalam telinga.

"Karena kotoran berada di bagian luar telinga, membersihkannya cukup pada area tersebut saja. Jangan sampai masuk. Apalagi sampai batang cutton bud tidak kelihatan," Hably mengingatkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kulit telinga tipis

Telinga (iStockphoto)
Ilustrasi telinga (iStockphoto)

Menurut Hably, kulit daun telinga kita sangat tipis. Bila berlebihan dalam membersihkannya, membuat kulit mudah terkelupas.

"Kebiasaan kita setiap habis mandi pasti korek kuping. Enggak perlu juga seperti itu," katanya.

Dan kebiasaan lainnya, membersihkan kotoran telinga sampai batang cutton bud tidak terlihat atau masuk ke dalam. 

"Karena yang sering terjadinya seperti ini, banyak dokter yang akhirnya bilang penggunaan cutton bud berbahaya. Padahal, sebenarnya tidak, asal tahu caranya," katanya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya