Waspadai Penipuan Situs Palsu saat Tahun Baru Imlek

Para ahli Kaspersky mengungkap situs web palsu yang mempromosikan kartu hadiah dan barang-barang lain yang menampilkan atau terkait dengan simbol Tahun Baru Imlek 2025

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2025, 19:11 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 19:11 WIB
Ilustrasi keamanan siber sektor keuangan (Kaspersky)
Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, para ahli Kaspersky telah mengungkap situs web palsu yang mengeksploitasi popularitas global hari raya tersebut.(Kaspersky)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, para ahli Kaspersky telah mengungkap situs web palsu yang mengeksploitasi popularitas global hari raya tersebut.

Situs-situs palsu tersebut mempromosikan hadiah diskon, memikat pembeli dengan penawaran yang tampaknya bagus untuk mengeksploitasi semangat hari perayaan. Para penipu menerima pembayaran tetapi tidak mengirimkan apa pun, sehingga korbannya tidak mendapatkan apa pun.

Dalam satu kasus, para ahli Kaspersky mengungkap situs web palsu yang mempromosikan kartu hadiah dan barang-barang lain yang menampilkan atau terkait dengan simbol Tahun Baru Imlek 2025 – ular.

Toko penipuan tersebut memikat calon pembeli dengan diskon, menciptakan rasa urgensi dan menekan mereka untuk melakukan "pembelian" cepat. Namun, setelah pembayaran dilakukan, para penipu menghilang, sehingga konsumen tidak mendapatkan apa pun. Situs-situs penipuan seperti ini menargetkan pengguna yang tidak menaruh curiga di seluruh dunia.

Dalam kasus lain, penipu tidak berupaya untuk "memperbarui" pilihan produk di toko mereka. Kaspersky juga menemukan situs web palsu yang mengiklankan dekorasi yang menampilkan simbol Tahun Baru Imlek tahun lalu – naga. Situs tersebut memamerkan harga yang menarik untuk berbagai barang, termasuk lentera, kerajinan DIY, perangko, topeng, dan banyak lagi

 "Tahun Baru Imlek dirayakan di seluruh dunia, dan popularitasnya yang terus meningkat menjadikannya target yang menarik bagi para penipu,” demikian peringatan, pakar keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (29/1/2025).

“Penjahat dunia maya dengan cepat memanfaatkan tren global, memanfaatkan antusiasme konsumen dan semangat perayaan. Agar tetap aman dan terhindar dari kekecewaan, penting bagi pengguna untuk mencermati detail, memverifikasi keaslian toko daring, dan berhati-hati terhadap penawaran yang tampak sangat menguntungkan – penawaran tersebut sering kali dirancang untuk menipu.” Ia menambahkan.

 

 

Kiat Hindari Penipuan

Kaspersky telah memberikan kiat-kiat berikut untuk menghindari menjadi korban penipuan semacam itu:

· Verifikasi keaslian situs web: Periksa URL, nama domain, dan ulasan pelanggan sebelum melakukan pembelian daring.

·  Waspadalah terhadap penawaran yang tidak diminta: Penipu sering kali menggunakan pop-up, iklan, atau email phishing untuk mengarahkan pengguna ke situs penipuan.

·  Hindari berbagi informasi pribadi: Berikan informasi sensitif hanya pada platform yang aman dan terverifikasi.

·  Gunakan solusi keamanan yang komprehensif: Perangkat lunak keamanan siber yang andal, seperti Kaspersky Premium, dapat memblokir situs phishing dan mencegah infeksi malware.

Tips dari FBI: Cara Mengatasi Penipuan Online Berbasis AI

Sebelumnya, FBI memperingatkan banyak penipu menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas skema penipuan online.

"AI generatif mengurangi waktu dan upaya yang harus dikeluarkan penjahat untuk menipu target mereka," ujar FBI melalui pengumuman layanan masyarakat (public service announcement/PSA), dikutip dari Bleeping Computer, Jumat (6/12/2024).

AI generatif adalah alat bantu yang sah untuk membantu orang membuat konten. Namun, alat tersebut dapat disalahgunakan untuk memfasilitasi kejahatan seperti penipuan dan pemerasan.

Aktivitas yang berpotensi jahat tersebut mencakup teks, gambar, audio, kloning suara, dan video.

Penggunaan video, gambar, dan teks yang dihasilkan AI, misalnya bisa digunakan untuk menyamar sebagai penegak hukum, eksekutif, atau figur otoritas lainnya untuk meminta pembayaran atau informasi.

Teks, gambar, dan video yang dihasilkan AI bahkan dapat digunakan dalam materi promosi dan situs web untuk menarik korban ke dalam skema investasi yang curang, termasuk penipuan mata uang kripto.

Terkait hal ini FBI berbagi saran tentang cara mengidentifikasi dan mempertahankan diri dari penipuan tersebut.

 

Tips Khusus dari FBI

Meskipun perangkat AI generatif dapat meningkatkan kredibilitas skema penipuan hingga ke tingkat yang membuatnya sangat sulit dibedakan dari kenyataan, FBI tetap mengusulkan beberapa langkah yang dapat membantu dalam sebagian besar situasi.

Berikut langkah-langkah mudah yang perlu kamu lakukan:

  • Buat kata atau frasa rahasia dengan keluarga untuk memverifikasi identitas.
  • Cari ketidaksempurnaan halus pada gambar/video (misalnya, tangan yang terdistorsi, wajah yang tidak beraturan, bayangan aneh, atau gerakan yang tidak realistis).
  • Dengarkan nada atau pilihan kata yang tidak wajar dalam panggilan untuk mendeteksi kloning vokal yang dihasilkan AI.
  • Batasi konten publik gambar/suara kamu; atur akun media sosial menjadi private dan batasi pengikut hanya untuk orang-orang tepercaya.
  • Verifikasi penelepon dengan menutup telepon, meneliti organisasi yang diklaimnya, dan menelepon kembali menggunakan nomor resmi.
  • Jangan pernah berbagi informasi sensitif dengan orang asing secara daring atau melalui telepon.
  • Hindari mengirim uang, kartu hadiah, atau mata uang kripto kepada individu yang tidak terverifikasi. 
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya