Liputan6.com, Jakarta HIV AIDS merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ganas ini.
Menurut WHO, pada akhir 2015 terdapat 36.7 juta penderita HIV di seluruh dunia dan di akhir 2015 juga, pertumbuhan pengidap baru mencapai 2.1 juta orang.
Advertisement
Baca Juga
Sementara menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita yang terinfeksi HIV dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2017 dilaporkan sebanyak 242.699 orang.
Banyak penderita yang tidak menyadari gejala awal HIV AIDS hingga berlanjut pada tahap kerusakan sistem tubuh yang fatal. Hal ini karena gejala awal HIV AIDS mirip dengan gejala akibat serangan virus lainnya seperti flu. Maka dari itu penting untuk mengetahui gejala awal HIV AIDS terlebih jika orang tersebut memiliki tingkat resiko penularan HIV AIDS yang besar.
Berikut ulasan mengenai penyakit HIV AIDS dan gejala awal HIV AIDS itu sendiri yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/3/2019).
Mengenal HIV AIDS
Banyak orang yang menganggap HIV dan AIDS adalah penyakit yang sama. Meski berhubungan erat, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus. Virus ini menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit), yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya sistem kekebalan tubuh manusia. HIV menyerang sel CD4 dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi membantu tubuh melawan infeksi.
Infeksi HIV yang terus berlanjut akan menyebabkan rusaknya sistem imun yang disebut AIDS atau acquired immune deficiency syndrome. AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, yaitu ketika kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah tidak ada lagi hingga berujung pada kematian.
HIV dapat ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. Namun, HIV tidak dapat tersebar melalui keringat atau urine karena HIV termasuk virus yang rapuh dan tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia.
Virus HIV disebarkan melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi, hubungan seks bebas tanpa pelindung, penggunaan jarum suntik bersama hingga alat pembuat tato. HIV juga dapat pula ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan menyusui.
Dengan pendeteksian dini, besar kemungkinan penderita HIV tak masuk dalam tahap AIDS yang lebih mematikan.
Advertisement
Gejala Awal HIV AIDS
Banyak penderita yang tak menyadari tertular HIV AIDS karena gejala awalnya mirip dengan infeksi virus biasa. Selain itu gejala awal HIV AIDS berlangsung secara lambat hingga terlambat untuk dideteksi. Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap dengan masing-masing gejala.
Tahap pertama (Gejala Awal HIV AIDS)
Seseorang yang terinfeksi HIV pertama kali disebut juga dengan infeksi HIV akut, atau sindrom retrovirus akut. Gejala awal HIV AIDS akan muncul 2-6 minggu setelah terpapar virus.
Gejala yang paling awal ini sulit dibedakan dengan infeksi virus biasa. Hal ini karena antibodi sudah mulai melawan HIV. Pada masa ini terjadi viremia, ketika kadar virus dalam darah penderitanya sangat tinggi sehingga dapat dengan mudah menularkannya pada orang lain.
Maka dari itu diperlukan pemeriksaan medis untuk memastikan infeksi virus yang sesungguhnya. Jika mengalami gejala awal HIV AIDS dibawah ini dan merasa memiliki faktor resiko tertular HIV penderita diminta untuk segera lakukan tes HIV agar segera mendapat penanganan medis intensif.
Â
Gejala Awal HIV AIDS
Beberapa gejalanya antara lain adalah:
Demam
Hampir seluruh kasus infeksi HIV tahap awal mengalami gejala ini. Suhu saat demam pun bervariasi mulai dari ringan sampai tinggi hingga 40 derajat Celsisus
Nyeri tenggorokan
Pasien infeksi HIV awal dapat mengeluhkan nyeri tenggorokan, terutama saat menelan. Pada pemeriksaan, sering kali tenggorokan juga tampak merah.
Nyeri otot dan sendi
Sebagaimana infeksi virus lainnya, mereka yang mengalami infeksi HIV juga akan merasakan nyeri sendi dan otot. Penderitanya biasa mengeluh pegal linu, mudah lelah, dan badan terasa lemas.
Sakit kepala
Infeksi HIV awal juga menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala. Keluhan ini dapat juga disertai keluhan nyeri di belakang mata, mata terasa pegal, dan perih.
Ruam kemerahan di kulit
Pada masa awal infeksi, dapat muncul ruam kemerahan di kulit terutama bagian punggung, dada, dan perut. Ruam tersebut umumnya tidak terasa gatal.
Pembesaran kelenjar getah bening
Infeksi HIV membuat kelenjar getah bening membesar sehingga terasa seperti ada benjolan, terutama di bagian leher dan ketiak. Sebenarnya hal ini adalah bentuk respons tubuh terhadap infeksi.
Advertisement
Gejala Awal HIV AIDS
Tahap Kedua
Pada tahap kedua penderita tidak mengalami gejala apapun dalam jangka waktu yang lama. Pengidap HIV pada tahap ini akan merasa sehat dan baik-baik saja, bahkan tahap ini dapat berlangsun hingga 10 tahun bahkan lebih. Hal ini yang dapat mengecoh penderita sehingga bisa saja penderita telah menularkan HIV melalui aktivitas beresikonya.
Namun, didalam tubuhnya, virus telah menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Disinilah HIV secara perlahan melumpuhkan sistem daya tahan tubuh penderita, dengan membunuh sel darah putih yang dinamakan CD 4 T cells.
Tahap Ketiga
Setelah HIV berhasil melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, kadar CD 4 T cells sudah menurun dan dapat berada di bawah nilai normal yaitu 200. Pada tahap inilah, pengidap dapat didiagnosa menderita AIDS. Penyakit AIDS ini kemudian akan membuat penderita sangat rentan terserang penyakit mematikan seperti kanker, TB, dan pneumonia.
Pada tahap ketiga muncul gejala yang makin parah diantaranya adalah :
· Demam lebih dari sepuluh hari
· Merasa lelah setiap saat
· Sulit bernapas
· Diare parah
· Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan alat vital
· Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang
· Hilang nafsu makan sehingga berat badan turun drastis