Liputan6.com, Jakarta Beberapa bayi dilahirkan dengan kondisi kuning karena kadar bilirubin tinggi seperti yang dialami oleh buah hati Mommy Mita Rghoniu dari Babyologist berikut ini.
Bawa pulang Ravindra dari rumah sakit rasanya susah banget. Padahal aku ibunya tapi semua orang rasanya ga percaya kalau aku bisa rawat Ravindra lebih baik dari rumah sakit.
Alasan belum boleh pulang adalah karena Ravindra belum bisa menyusui, tapi ternyata sampai rumah dia sudah pintar. Alasan lainnya Ravindra akan kuning. Untuk itu, selama di rumah aku selalu jemur di pagi hari, tapi memang menyusuinya masih dikit. Seminggu kemudian aku kontrol ke dokter dan ternyata katanya Ravindra kuning. Dokter memeriksanya dari punggung belakang, ditekan dikit terus dilepas, nanti akan kelihatan kuning apa gaknya.
Advertisement
Ravindra disuruh juga tes darah. Ravindra aku gendong ke laboraturium buat ambil darah untuk cek kadar bilirubinnya. Hasilnya 14, yakni sudah pasti harus disinar kan. Aku gamau jauh lagi dari Ravindra. Aku ngotot minta bawa pulang Ravindra, karena suamiku yakinin aku: Kamu ibunya kamu maunya gimana, kamu yang punya feeling sama dia bisa rawat apa ga.
Oh iya, biasanya untuk disinar ketika kadar bilirubin di atas >=12 (hasil cek darah)/jika kuning sudah menjalar semakin ke bawah bagian tubuh (dada, tangan, perut, kaki) dan warna kuning semakin tampak.
Keputusan yang aku ambil tetap bawa pulang, aku yang rawat memang kuningnya lama hilang, bahkan ada satu bulan. Tapi tetap ya ga ada gejala serius kaya bayi kurang aktif, kejang-kejang atau yang lainnya.
Selama sebulan selalu aku jemur di pagi hari, malah lebih dari 15 menit (di atas yang dianjurkan) biar cepat sembuh. Selain itu, saya juga susui sejam sekali. Karena Ravindra minum ASI, aku selalu makan pepaya. Dari yang aku baca juga, setelah bayi BAB, peyakit kuningnya bisa cepat hilang.
Semoga bermanfaat.
Â