Mau Panjang Umur? Cegah Penyakit Jantung Sekarang Juga!

Jantung koroner menjadi penyakit yang lebih mematikan dari kanker. Ketahui tiga karakteristik penyakit ini untuk tindakan pencegahan.

oleh stella maris pada 20 Mei 2019, 09:18 WIB
Diperbarui 25 Sep 2019, 17:47 WIB
Ini Dia Penyebab Penyakit Jantung di usia Muda
Ilustrasi penyakit jantung. (via: hariansehat.com)

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan adalah hal yang tidak terpisahkan dari hidup yang produktif dan berumur panjang . Namunseiring pertambahan usia itu sendiri, banyak faktor-faktor akibat pola hidup tidak sehat dapat mengganggu kesehatan kita. Dan seringkali, faktor-faktor tersebut dapat kita cegah.

Nah saat ini enggak sedikit mereka di usia produktif didera penyakit silent killer atau pembunuh diam-diam, seperti jantung. Mengerikannya silent killer ini menyerang tanpa tanda atau gelaja, hingga akhirnya seseorang mengalami serangan jantung koroner atau gagal jantung.

Dr. Aron Husink, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit EMC Tangerang menjelaskan mengenai penyakit jantung koroner. Jantung koroner menjadi penyakit yang lebih mematikan dari kanker. Penyakit ini biasanya dialami oleh pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berumur lebih dari 55 tahun. Namun dewasa ini, serangan jantung mulai menyerang orang-orang berusia jauh lebih muda hingga usia 30 tahun-an.

Faktor risiko jantung koroner bisa disebabkan karena beberapa hal. Mulai dari merokok, hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, hingga keturunan dari orangtua atau saudara sekandung (sakit jantung dini, di usia  kurang dari 55 Tahun pada pria dan usia  di bawah 65 tahun pada wanita).

Jika Anda memiliki salah satu dari 5 faktor di atas, ada baiknya terus waspada bahwa Anda berrisiko memiliki penyakit jantung koroner dan terkena serangan jantung. Ada beberapa karakteristik yang patut Anda ketahui dan waspadai terkait jantung koroner untuk nyeri dada yang khas dan nyeri dada yang tidak khas:

  1. Nyeri dada yang khas berupa: Rasa tertekan, berat, tercekik, tidak nyaman, terbakar, panas, nafas berat yang terasa di dada tengah atau kiri, dapat menjalar ke ulu hati, leher, dagu, punggung, lengan dan bahu kiri.
  2. Nyeri dada yang tidak khas berupa: Gejala menyerupai sakit maag, atau ganguan pencernaan lain seperti kembung dan nyeri ulu hati.

Nah pertanyaannya, apakah risiko serangan jantung bisa diatasi? Tentu bisa. Caranya dengan pola makan sehat. Mulai kurangi konsumsi lemak jenuh, garam, dan gula. Konsumsi buah dan sayur 2-3 porsi per hari, makan produk whole grain, minum susu rendah melak. Anda juga bisa mengonsumsi ikan 1-2 porsi per minggu dan cukupi tubuh dengan Omega 6.

Apalagi? Cegah kegemukan dengan menyeimbangkan aktivitas harian dan asupan kalori. Berhenti merokok mulai sekarang, hindari stress! Anda juga disarankan tidur berkualitas 7-8 jam per hari, olahraga teratur, seperti jalan pagi, jogging, berenang (3x60 menit atau 5x30 menit per minggu). Lakukan relaksasi, seperti meditasi, atau yoga. Kendalikan tekanan darah dan evaluasi tekanan darah secara berkala.

Dokter Spesialis Jantung
dr. Aron Husink, Sp, JP dari Rumah Sakit EMC Tangerang.

Oh ya, Anda juga wajib tahu bahwa sebenarnya, penyakit mematikan ini dapat dideteksi lebih awal, dengan melakukan pemeriksaan rutin. Ada beberapa screening yang dapat dilakukan, untuk mengetahui kesehatan jantung, seperti dijelaskan dr. Aron berikut ini:

  1. Treadmill test (exercise test) yang mendeteksi probabilita seseorang memiliki ganguan aliran pembuluh darah koroner bila dipicu aktivitas
  2. Ekokardiografi yang mengevaluasi fungsi struktur otot, katup, sekat, dan fungsi jantung secara menyeluruh dan mendeteksi otot jantung yang terganggu gerakanya akibat penyakit jantung coroner
  3. MSCT Scan Koroner yang dapat mendeteksi klasifikasi dan penyempitan pada pembuluh darah coroner
  4. Katerisasi Pembuluh Koroner, merupakan prosedur memasukkan kateter ke pembuluh darah jantung untukmelakukan oengambilan gambar pembuluh koroner seseorang atau disebut juga angiografi koroner(coronary angiography), dan juga untuk tindakan melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon, hingga pemasangan cincin atau disebut juga stent. Tindakan melebarkan pembuluh darah koroner dan pemasangan cincin ini disebut juga dengan nama Percutaneous Coronary intervention (PCI), atau Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PCI).

Nah saat ini, pelayanan katerisasi jantung dapat dilakukan di Rumah Sakit EMC Tangerang. Dengan peralatan dan teknologi terkini, pasien dipastikan merasa lebih aman dan nyaman karena didukung oleh dokter ahli dan berpengalaman. Salah satunya adalah dr. Aron Husink, Sp.JP (K) FIHA yang praktik pada Senin dan Rabu, pukul 16.00-18.00 WIB (021-55752575).

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya