Kata Dokter Anak tentang Virtual Reality

Selain digunakan bermain dan hiburan VR bisa membantu seseorang untuk menyembuhkan trauma atau pengobatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2019, 11:00 WIB
Lucunya Biksu Cilik Bermain Virtual Reality dengan Layanan 5G
Dua anak lelaki bersiap menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) sebelum mencoba layanan 5G di tempat pengalaman LG UPlus 5G di Seoul, Korea Selatan (7/5/ 2019). Perayaan ulang tahun Buddha akan jatuh pada 12 Mei mendatang. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Jakarta Virtual reality (VR) adalah gim simulasi penglihatan tiga dimensi yang realistik. Menurut situs CNET, selain digunakan bermain dan hiburan, VR bisa membantu seseorang sembuh dari trauma.

Banyak orangtua yang membeli gim ini, tapi belum mengetahui dampak VR pada anak. Menurut Jeremy Bailenson, pendiri laboratorium interaksi virtual manusia dari Universitas Standford, dampak yang diberikan VR kepada anak-anak masih belum dapat diketahui secara pasti.

 

Menurut penelitian jurnal Pediatrics pada 2018, perkembangan jumlah langkah anak yang bermain VR Pokemon Go mengalami perkembangan secara cepat, tapi setelah itu mengalami penurunan.

Berbeda dengan anak yang bermain di luar ruangan mengalami kenaikan jumlah langkah sehari secara bertahap tanpa mengalami penurunan.

Catharine mengatakan orang tua sebaiknya memberi batas waktu screen time (waktu anak menggunakan gawai).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan untuk anak berumur 1 tahun ke bawah tidak menggunakan gawai dan untuk usia dua hingga empat ke atas tidak lebih dari satu jam sehari.

 

Pentingnya Bermain Di Luar Ruangan

Catharine menyarankan anak bermain di luar ruangan untuk membangkitkan stimulan dan mengajarkan dunia "nyata".

Kenapa? Ada beberapa kasus anak yang dapat mengetahui foto apel namun tidak mengetahui bentuk "nyata" dari apel.

Berikut manfaat yang didapatkan anak ketika bermain di luar ruangan, berikut ulasannya:

1. Meningkatkan keahlian mengolah pengalaman indera anak

2. Mengasah kemampuan fisik dan gerak, kecerdasan, dan kreativitas, keterampilan bahasa anak

3. Mencukupi kebutuhan aktivitas fisik untuk pertumbuhan tulang, otot, kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan memperbaiki kualitas tidur anak

4. Membantu anak menjadi lebih tenang dan positif

5. Meningkatkan kedekatan orang tua dan anak

6. Mengasah keterampilan sosial- Anak lebih mandiri dan percaya diri.- Anak lebih terbuka terhadap perbedaan dan keragaman dalam lingkungan.

Untuk anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan bermain gim, Catharine menyarankan agar keluarga melakukan perjanjian dengan anak tentang waktu bermain gim (screen time).

Apabila kecanduan pada anak parah, bisa konsultasikan dengan dokter untuk membantu mengurangi kecanduan anak terhadap gim atau gawai.

Penulis : Febi 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya