Musim Kemarau Landa Jakarta, Ini yang Sebaiknya Anda Dilakukan

Hal-hal yang dapat Anda lakukan selama musim kemarau

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 07:00 WIB
Perawatan Kulit yang Tepat untuk Hadapi Cuaca Panas
Hindari Sengatan Sinar Matahari di Musim Kemarau (Foto: iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau ekstrem melanda beberapa daerah termasuk Jakarta. Musim kemarau yang lebih kering pada 2019 ini membuat pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah yang berpotensi mengalami kekeringan.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2019. Musim kemarau tahun ini mengancam bagi tanaman padi akibat kekeringan.

Baca juga : BMKG: Masuk Musim Kemarau, Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Kekeringan

Deputi Bidang Klimatologi BKG, Herizal, mengatakan bahwa wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi Aceh bagian Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Pulau Jawa dan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Maluku, dan Papua bagian Selatan.

Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat untuk mengurangi dampak panas matahari?

Dilansir dari situs WHO International pada Senin, 8 Juli 2019, masyarakat dapat menjaga rumah tetap dingin, menjauh dari panas matahari, dan jaga tubuh tetap dingin dan terhidrasi.

1. Menjaga rumah tetap dingin dapat mengurangi dampak panas matahari ketika kemarau. Anda bisa menggunakan udara malam untuk mendinginkan rumah dengan membuka semua jendela pada malam hari dan dini hari ketika suhu lebih rendah.

Tutup jendela terutama yang menghadap matahari di siang hari. Minimkan penggunaan listrik. Anda juga bisa menggunakan gorden atau kisi-kisi jendela untuk menyerap sinar matahari. Anda juga bisa menggantungkan handuk basah untuk mendinginkan udara ruangan.

Jika ruangan Anda memiliki AC, tutup pintu dan hemat listrik dengan tidak menggunakan barang elektronik yang tidak diperlukan. Kipas listrik dapat memberikan bantuan, tetapi ketika suhu di atas 35 derajat C, mungkin tidak mencegah penyakit terkait panas.

 

2. Menjauh dari Panas

 

Pindahlah ke kamar paling dingin di rumah, terutama di malam hari. Jika rumah Anda tidak sejuk, habiskan 2-3 jam sehari di tempat yang dingin (seperti gedung umum ber-AC).

Hindari pergi keluar selama waktu terpanas hari itu. Hindari aktivitas fisik yang berat. Apabila tidak bisa, lakukan aktivitas Anda ketika pagi hari antara jam 4 pagi hingga jam 7 pagi. Tetap di tempat teduh. Jangan tinggalkan anak-anak atau hewan di kendaraan yang diparkir.

 

3. Jaga Tubuh Tetap Dingin dan Terhidrasi

 

Anda bisa mendinginkan tubuh dengan mandi air dingin atau mandi biasa atau menggunakan cold pack. Kenakan pakaian yang ringan dan longgar dari bahan alami. Jika Anda pergi keluar, gunakan topi lebar atau topi dan kacamata hitam.

Gunakan sprei ringan dan tidur tanpa bantal untuk menghindari akumulasi panas. Minum secara teratur tetapi hindari alkohol dan terlalu banyak kafein dan gula. Makan lebih sering dengan porsi lebih kecil dan hindari makanan tinggi protein

Penulis: Febrianingsih Alamako

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya