Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Boleh Masturbasi, Asal Jangan Sampai Kecanduan

Paling membahayakan ketika kecanduan masturbasi mulai mengambil alih kegiatan hidup kita sehari-hari.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Jul 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 23:59 WIB
Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)
Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak orang mengatakan bahwa masturbasi berbahaya jika dilakukan berlebihan. Yang lain menyatakan kegiatan tersebut bermanfaat secara psikologis dan medis.

Psikolog Inez Kristanti mengatakan bahwa ada banyak riset terkait masturbasi. Kebanyakan menyatakan aktivitas itu tidak secara langsung berakibat negatif, bahkan juga punya manfaat positif.

"Karena kita bisa lebih mengenal diri kita sendiri, mengenal organ-organ seksualitas kita sendiri," kata Inez di Jakarta beberapa waktu yang lalu, ditulis Kamis (25/7/2019).

Yang menjadi masalah adalah apabila kita sudah mencapai tahap adiksi atau kecanduan. Inilah yang perlu diwaspadai oleh seseorang.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Jangan Sampai Adiksi

Orgasme - masturbasi (iStock)
Ilustrasi orgasme wanita (iStockphoto)

Inez mengatakan, ketika masturbasi membuat seseorang susah beraktivitas dengan baik, ini harus diwaspadai.

"Mau kerja harus masturbasi dulu, mau sekolah harus masturbasi dulu, itu kita perlu waspada terkait potensi masalah seperti itu," kata psikolog yang berpraktik di Klinik Angsa Merah ini.

Agar tidak kecanduan masturbasi, ada cara lain untuk mengalihkan hasrat seksual. Salah satunya berolahraga.

Olahraga untuk Alihkan Hasrat Seksual

Cara Alami Kurangi Gejala Menopause
Olahraga Rutin (sumber: iStockphoto)

Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini oleh Reckitt Benckiser menemukan, selain masturbasi, mayoritas remaja di Indonesia melakukan aktivitas fisik untuk mengalihkan gairah seks mereka yang sudah tidak tertahankan.

Dokter Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia mengungkapkan bahwa 60 persen remaja mengantisipasi hasrat seksual mereka dengan beraktivitas fisik atau olahraga.

"Dengan kata lain ini bagus. Bagaimana menyalurkan hasrat seksualnya dengan beraktivitas fisik dan berolahraga," kata Helena dalam pemaparannya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya