Cegah Keringat Berlebih, Chrissy Teigen Lakukan Botoks Ketiak

Bisakah botoks ketiak yang dilakukan Chrissy Teigen mengatasi masalah keringat berlebih?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Agu 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 08:00 WIB
[Bintang] Chrissy Teigen dan John Legend
Kemesraan John Legend dan Chrissy Teigen memang seringkali terlihat di hadapan publik. Namun belakangan, keduanya dikabarkan akan berpisah dan mengakhiri hubungannya. (AFP/Christopher Polk)

Liputan6.com, Jakarta Model Amerika Serikat Chrissy Teigen memang terkenal dengan gaya hidup dan metode perawatan tubuh yang seringkali dianggap tidak biasa. Baru-baru ini, dia melakukan botoks ketiak.

Dalam sebuah unggahannya di Instagram beberapa waktu lalu, Chrissy Teigen sedang mendapatkan botoks yang diterapkan di ketiaknya.

"Benar-benar hal terbaik yang pernah saya lakukan," tulisnya dalam keterangan di Instastories di akun Instagram pribadinya dikutip dari Prevention pada Jumat (16/8/2019).

Bukan tanpa alasan istri penyanyi John Legend itu melakukan botoks ketiak. Prosedur tersebut biasanya dilakukan untuk mencegah masalah keringat berlebihan atau hiperhidrosis.

"Saya bisa memakai kain sutra lagi tanpa rembes," tulis Teigen.

Chrissy Teigen saat melakukan botoks ketiak
Chrissy Teigen saat melakukan botoks ketiak (Tangkapan layar Prevention/Instagram chrissyteigen)

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kegunaan Botoks Ketiak untuk Cegah Keringat Berlebih

Chrissy Teigen
Chrissy Teigen (CHRIS DELMAS / AFP)

American Academy of Dermatology (AAD) menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki hiperhidrosis mengeluarkan keringat meski tubuh sedang tidak membutuhkan pendinginan.

Menurut para pakar di AAD, mereka yang memiliki masalah itu biasanya mengeluarkan keringat di beberapa area tubuh seperti telapak tangan, kaki, ketika, hingga kepala.

Gary Goldenberg, assistant clinical professor of dermatology Icahn School of Medicine Mount Sinai Hospital, New York, AS mengatakan bahwa botoks memang bisa memberikan perawatan bagi ketiak, serta area tubuh lain yang mengeluarkan keringat berlebih.

"Ini bekerja dengan menghalangi sinyal dari saraf Anda yang memberitahu kelenjar keringat untuk menghasilkan keringat," kata Goldenberg.

Sehingga, keringat tidak diproduksi di area itu dan tidak dikeluarkan.

Metode Alternatif Lainnya

20160212-Ilustrasi-Ketiak-iStockphoto
Ilustrasi Ketiak Wanita (iStockPhoto)

Goldenberg mengatakan suntikan botoks tidak bertahan permanen. Umumnya, orang membutuhkan suntikan lagi setiap tiga hingga enam bulan.

Selain itu, ada cara lain untuk mengurangi keringat berlebihan dengan cara yang kurang invasif. Misalnya dengan antiperspirant.

"Antiperspirant tradisional bekerja dengan menghalangi keringat agar tidak mencapai permukaan kulit," kata Joshua Zeichner, kepala penelitian kosmetik dan dermatologi klinis di Mount Sinai Hospital.

"Botoks, di sisi lain, sebenarnya mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan tubuh," kata Zeichner.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya