Liputan6.com, Jakarta Chrissy Teigen khawatir mengalami depresi usai melahirkan (postpartum depression) anak kedua. Ini karena, istri penyanyi John Legend ini pernah mengalami kondisi tersebut saat melahirkan anak pertama.
"Apakah aku khawatir kembali alami depresi usai melahirkan bayi laki-laki ini? Ya," kata Chrissy mengutip laman People, Senin (26/2/2018).
Baca Juga
"Namun, aku juga tahu, jika itu benar-benar kembali terjadi, aku sudah siap. Aku punya orang-orang hebat seperti suami dan keluarga di sekitarku," katanya saat di sebuah konferensi di Los Angeles, Amerika Serikat beberapa saat lalu.
Advertisement
Terlebih kini dia memiliki Luna, anak pertamanya yang berhasil hadir berkat bantuan program bayi tabung. Kehadiran Luna serta calon bayi yang bakal lahir Juni nanti menjadi penyemangat dirinya untuk bahagia.
Dia juga berharap banyak orang berani bicara bila mengalami kondisi itu. "Saya mendorong orang yang melihat kondisi seperti itu (depresi usai melahirkan) untuk mengungkapkannya. Karena sulit bagi orang yang menghadapi untuk untuk mengatakannya," pesan Chrissy.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Cerita Chrissy saat alami depresi usai lahirkan Luna
Perjuangan Chrissy menghadapi depresi usai melahirkan anak pertama pernah dia tuliskan dalam sebuah esai di majalah Glamour di 2017.
Model blasteran Thailand-Norwegia ini mengungkapkan bahwa postpartum depression bisa terjadi pada wanita dengan latar belakang apapun. Termasuk dirinya yang memiliki keluarga bahagia dan punya banyak dukungan.
"Aku memiliki hidup yang menyenangkan. Aku selalu memiliki orang-orang yang bisa membantuku mengurus anak. Baik John, ibuku, serta pengasuh anakku. Namun, postpartum depression bisa terjadi siapa saja, tidak diskriminasi. Dan aku tidak bisa mengontrol kehadirannya," tulis Chrissy.
Beruntung, Chrissy segera mendapat penanganan. Dirinya diminta untuk bertemu dengan terapis serta mengonsumsi antidepresan.
Dalam esai tersebut wanita kelahiran 1985 ini menyorot betapa banyak para ibu yang mengalami hal seperti ini tapi tidak mendapat bantuan medis.
"Dari pengalaman ini aku jadi lebih menghormati para ibu, terutama ibu yang mengalami depresi usai melahirkan," katanya lagi.Â
Advertisement