Premarital Check Up, Pasangan yang Akan Menikah Harus Periksa Apa Saja?

Melakukan premarital check-up penting dilakukan oleh calon mempelai. Ini alasannya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Agu 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 22:00 WIB
Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Selain mempersiapkan lokasi, gedung, jumlah tamu undangan, katering, gaun, jas, hingga pernak-pernik lainnya, ada persiapan yang sebaiknya tak dilewatkan oleh pasangan yang akan menikah. Melakukan premarital check-up penting dilakukan oleh calon mempelai.

"Kenapa premarital check-up itu penting? Karena untuk mengetahui riwayat kesehatan, risiko, dan kondisi kesehatan reproduksi masing-masing pasangan," ujar dokter kebidanan dan kandungan Sandy Prasetyo, ditemui di Palembang, Sumatera Selatan dalam acara Kondangan Pasti Sah yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia, Minggu (17/8/2019).

Dengan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing pasangan, kata Sandy, bisa dilakukan pencegahan atau penanganan sedini mungkin apabila ditemukan masalah kesehatan reproduksi pada pasangan.

Selain melakukan premarital check-up, dr Sandy yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari ini juga mengajurkan pasangan yang akan menikah untuk merencanakan jumlah anak, waktu kehamilan, serta jarak usia antaranak.  

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

6 Pemeriksaan yang Harus Dilakukan Pasangan Sebelum Menikah

Lantas pemeriksaan apa saja yang perlu perlu dilakukan oleh pasangan yang akan menikah terkait dengan kesehatan organ reproduksi?

1. Pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya risiko anemia dalam kehamilan serta melahirkan keturunan dengan thalassemia dan hemofilia.

2. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus untuk mengetahui kecocokan rhesus dan efeknya terhadap ibu dan bayi.

3. Pemeriksaan kadar gula darah untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh diabetes saat kehamilan.

4. Pemeriksaan infeksi menular seksual untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri sifilis, trepnema pallidum, juga pengecekan status HIV.

5. Pemeriksaan infeksi Hepatitis B untuk mencegah transmisi hepatitis B kepada pasangan melalui hubungan seksual dan dampaknya terhadap janin.

6. Pemeriksaan penyakit penyebab kelainan selama kehamilan lainnya seperti TORCH.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya