Liputan6.com, Jakarta Menghitung masa subur wanita, memang menjadi cara tepat untuk menentukan kapan bisa berhubungan badan antara suami istri untuk memiliki anak atau menundanya. Tak heran jika hal ini sangat penting bagi wanita untuk tahu bagaimana cara menghitung masa suburnya yang benar dan tepat.
Advertisement
Datang bulan, tamu bulanan, menstruasi, atau banyak sebutan lainnya, menstruasi adalah kondisi di mana pasti dirasakan dan dijalani oleh wanita, mulai dari akil baliq hingga umur 40 hingga 50-an tahun. Hal tersebut juga menandakan bahwa seorang wanita sudah bisa dibuahi.
Sangat perlu dan penting bagi wanita untuk mengetahui kalender menstruasinya dan tahu bagaimana cara menghitung masa subur setelah haid atau menstruasi. Masa pelepasan ovum bervariasi waktunya, hal tersebut menyesuaikan pada kondisi emosi wanita. Karena kondisi emosi pada wanita turut memengaruhi reflex hipotalamus sehingga bisa mempengaruhi lepasnya faktor FSH dan LG serta akan mempengaruhi waktu terjadinya ovulasi.
Bila tanggal menstruasi terlambat atau tidak mengalami menstruasi, bagi sebagian perempuan bisa merupakan pertanda terjadinya kehamilan. Untuk mencegah kehamilan atau menunda kehamilan, bisa dengan mengetahui cara menghitung masa subur atau cara menghitung masa tidak subur.
Cara menghitung masa subur wanita juga penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Untuk langkah awalnya, biasanya menemukan waktu subur pada tiap pasangan. Sebab itu, cara menghitung masa subur wanita agar cepat hamil menjadi salah satu aspek penting sebelum memulai program selanjutnya.
Masa subur perempuan tergantung pada siklus menstruasi, karena itu pada setiap wanita berbeda-beda kondisinya. Masa subur pada wanita dengan menstruasi yang teratur akan berbeda dengan perempuan yang mentruasinya tidak teratur. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (30/10/2018) berikut ulasannya.Â
Ada 3 fase siklus menstruasi pada wanita:
a. Masa menstruasi
Pada hari pertama siklus, endometrium (rahim) mulai luruh, biasanya dikenal sebagai menstruasi. Masa menstruasi normal biasa berlangsung selama 4-6 hari. Sebagian besar kehilangan darah saat menstruasi terjadi pada 3 hari pertama. Pada saat ini kamu akan mengalami kram di panggul, kaki, dan punggung. Terjadinya kram menandakan bahwa rahim kamu sedang berkontraksi, membantu endometrium meluruhkan darah.
b. Fase folikular
Selama fase folikular, foliker telur pada ovarium siap melepaskan telur. Biasanya, setiap siklus akan melepaskan satu telur. Proses ini bisa memakan waktu yang sebentar atau lama dan memainkan peran penting pada berapa lama siklus. Pada saat yang sama, rahim mulai menumbuhkan endometrium baru untuk mempersiapkan terjadinya kehamilan.
c. Fase luteal
Fase luteal dimulai pada saat ovulasi, saat telur dilepaskan dari folikel telur di ovarium. Proses ini bisa terjadi kapan saja dari hari ke 7 - 22 dari siklus menstruasi yang normal. Jika sel telur dibuahi oleh sperma, lalu menempel pada endometrium, proses kehamilan dimulai. Jika sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh.
Dengan berubahnya masa menstruasimu, ada kemungkinan merupakan gejala dari beberapa penyakit yang biasa terjadi pada wanita, beberapa tidak terkait dengan organ reproduksi. Bila siklus menstruasi yang teratur berubah menjadi tidak teratur, mungkin saja hal ini menandakan adanya masalah hormon dan atau tiroid, masalah fungsi hati, masalah usus besar, diabetes, atau penyakit kesehatan lainnya.
Advertisement
1. Cara menghitung masa subur haid tidak teratur pada wanita
Cara menghitung masa subur pada wanita dengan siklus haid teratur jelas berbeda dengan cara menghitung pada perempuan dengan siklus haid tidak teratur. Bagi kamu yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, cara menentukan masa suburnya agak sedikit rumit, karena harus mengetahui siklus menstruasi minimal 6 bulan terakhir.
Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sebelumnya sampai dengan hari pertama menstruasi berikutnya. Setelah itu, hitung dengan cermat berapa jumlah hari dan masing-masing siklus menstruasi selama 6 kali berturut-turut dan kemudian lihat berapa hari siklus terpanjangnya dan berapa hari juga siklus terpendeknya.
Misalnya: siklus menstruasimu selama 6 bulan berturut-turut adalah 29 hari, 31 hari, 27 hari, 28 hari, 26 hari, 30 hari. Dengan melihat contoh tersebut, maka siklus haid terpendek adalah 26 hari dan siklus terpanjang 31 hari. Sampai di sini kamu sudah bisa mengetahui masa suburmu sendiri.
Kamu dapat menghitung masa subur sebagai berikut:Ketahui siklus terpendekmu. Misal: 26 hari. Kurangi angka ini dengan 18. Hasilnya: 6. Angka ini adalah hari pertama saat kamu berada pada posisi paling subur.Ketahui siklus terpanjangmu. Misal: 31 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 20. Angka ini adalah hari terakhir saat kamu paling subur.
2. Cara menghitung masa subur pada wanita dengan siklus haid teratur
Kamu bisa menggunakan cara menghitung masa subur dengan kalender maupun online, karena cara ini praktis dan mudah. Perhitungan dimulai pada hari pertama menstruasi, saat dinding rahim meluruh dan menjadi darah. Pada masa menstruasi, sel telur akan berkembang di dalam ovarium. Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut. Proses ini disebut ovulasi.
Proses ovulasi terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi. Masa subur terjadi 5-6 hari sebelum masa ovulasi. Pada umumnya rata-rata wanita mengalami masa subur antara hari ke 10 - 17 (setelah hari pertama menstruasi).
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita dan Pria Agar Cepat Hamil
Cara menghitung masa subur bagi kamu dengan siklus menstruasi teratur, mudah saja. Caranya yaitu mengurangi hari pertama haid yang berikutnya dengan 14, lalu kamu akan mengetahui masa suburnya.
Misalnya: Kamu mulai tanggal 2 Juli, tambahkan dengan 28, dan itu adalah hari pertama haidmu berikutnya, jadi 30 Juli. Setelah itu kurangi 30 dengan 14, dan ketemulah masa suburmu. 30 - 14 = 16, maka masa subur kamu tanggal 16 Juli.
Advertisement