Orang Optimistis Lebih Berumur Panjang

Studi menemukan bahwa orang yang optimistis lebih berpotensi memiliki usia yang lebih panjang daripada mereka yang tidak

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi bahagia, kaya, dan sukses
Ilustrasi optimistis (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Selain menjaga kesehatan, ada satu cara lagi yang mampu memperpanjang usia. Caranya dengan menjalani kehidupan dengan optimistis.

Penelitian ini dilakukan pada lebih dari 69 ribu petugas kesehatan perempuan di usia 58 hingga 86 tahun dan lebih dari 1.400 pria veteran dengan usia 41 hingga 90 di Amerika Serikat. Para partisipan mendapatkan beberapa pertanyaan seputar optimistis yang mereka miliki.

Melansir Live Science pada Kamis (5/9/2019), penelitian yang dimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menyatakan bahwa mereka yang memiliki tingkat optimistis hingga 50 sampai 70 persen, berpotensi hidup hingga usia 85 atau lebih.

Setidaknya, usia mereka rata-rata 11 sampai 15 persen lebih lama ketimbang yang tidak memiliki sikap tersebut.

"Optimisme dapat menumbuhkan kebiasaan yang meningkatkan kesehatan dan meningkatkan resistensi terhadap rangsangan tidak sehat," tulis para peneliti.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kondisi Psikologis Berpengaruh pada Usia

Bahagia
Ilustrasi optimistis (iStockphoto)

Temuan dari Boston University School of Medicine, Amerika Serikat ini juga didapatkan usai para peneliti memasukkan faktor-faktor lain seperti kondisi kesehatan serta depresi. Hal ini menegaskan bahwa psikologis juga berpengaruh pada seberapa lama seseorang bisa hidup.

Namun, studi ini hanya menemukan sebuah asosiasi dan belum bisa membuktikan bahwa menjadi optimis berarti bisa hidup lebih lama. Selain itu, keterbatasan juga datang dari demografi peserta yang kebanyakan kulit putih berstatus sosial lebih tinggi.

Sehingga, para peneliti mencatat bahwa tidak jelas bagaimana temuan ini bisa berlaku untuk populasi lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat optimistis juga tidak diketahui.

Maka dari itu, studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat apa sikap optimis yang lebih tinggi berarti kualitas kesehatan lebih baik dalam jangka panjang maupun pendek. Yang pasti, temuan ini merekomendasikan agar seseorang bersikap lebih optimisme untuk meningkatkan kesehatan serta memberikan potensi umur panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya