Suasana Sudah Lebih Tenang, Dokter di Papua Disarankan Tetap Gunakan Jas Putih

Kepada para tenaga kesehatan yang sedang bertugas di wilayah rentan konflik, IDI Jayapura Samuel Baso berpesan tidak takut menjalankan tugas dan tetap mengenakan atribut medis misalnya jas putih bagi para dokter.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Okt 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 16:14 WIB
Dokter di Wamena
Suasana di Wamena usai kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu sudah lebih baik, namun para dokter yang bertugas di Papua diminta tetap menjaga diri mereka dengan terus membawa identitas yang menunjukkan profesi mereka. (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta Suasana di Wamena usai kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu sudah lebih baik, namun para dokter yang bertugas di Papua diminta tetap menjaga diri mereka dengan terus membawa identitas yang menunjukkan profesi.

Kepada para tenaga kesehatan yang sedang bertugas di wilayah rentan konflik, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jayapura Samuel Baso berpesan agar tidak takut menjalankan tugas dan tetap mengenakan atribut medis misalnya jas putih bagi para dokter.

"Tidak usah takut, tetap bekerja, jangan lupa pakai identitas sebagai dokter, jadi pakai jas dokter supaya bisa dikenali," kata Samuel di Jayapura, Papua lewat sambungan jarak jauh dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta pada Kamis (3/10/2019).

Saran serupa juga pernah dikatakan oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dalam konferensi pers pada Senin lalu.

"Tenaga kesehatan ke mana pun pergi harus memakai baju kesehatan, artinya baju putihnya, baju dokternya, dengan tulisan 'kesehatan' sehingga tidak menyebabkan kesalahpahaman," kata Nila ketika menyikapi meninggalnya dokter Soeko Marsetiyo di Wamena.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa masyarakat Papua sangat menghormati profesi dokter, sehingga mereka tidak akan berbuat macam-macam jika tahu bahwa orang tersebut adalah seorang tenaga kesehatan seperti dokter. Hal ini karena tenaga mereka sangatlah dibutuhkan di sana.

"Jadi saya rasa pesan penting bahwa sesungguhnya masyarakat Papua mendukung keberadaan dokter di situ," kata Ari. 

 

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Pelayanan Kesehatan di Wamena Tetap Berjalan

Sementara, ketika terjadi beberapa insiden kerusuhan di Papua akhir-akhir ini, Samuel mengatakan bahwa pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik. Meskipun, beberapa waktu lalu sempat terjadi aksi pembunuhan terhadap seorang dokter di Wamena .

"Walaupun akhir-akhir ini terjadi insiden kericuhan-kericuhan karena pihak-pihak bertanggung jawab yang menyebarkan hoaks, sebenarnya warga Papua itu baik," kata Samuel.

Maka dari itu, Samuel menegaskan bahwa jaminan keselamatan bagi tenaga kesehatan di Papua saat ini sangatlah penting. Sehingga, mereka meminta agar pihak keamanan memberikan perlindungan para dokter dan petugas medis lainnya.

"Kami dokter bisa bekerja kalau diberikan jaminan keselamatan dan keamanan, pihak pemda dan kepolisian serta aparat sudah bersiap menjaga semua tenaga kesehatan yang bekerja terutama di pedalaman-pedalaman, itu syarat utama kami," kata Samuel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya