Liputan6.com, Jakarta Pria juga bisa mengalami gatal-gatal pada penis usai bercinta. Gatal-gatal di sekitar penis atau testis setelah berhubungan seks dapat muncul karena reaksi alergi atau infeksi menular seksual (IMS).
Dokter kandungan Valinda Riggins Nwadike menjelaskan, reaksi terhadap spermisida juga dapat menyebabkan gatal pada penis. Spermisida adalah metode kontrasepsi untuk mencegah hamil.
Advertisement
Kontrasepsi tersebut biasanya mengandung bahan kimia nonoxynol-9 yang dapat membunuh sperma atau menghentikan pergerakannya. Alat KB tersedia dalam bentuk krim, gel atau foam.
"Reaksi terhadap spermisida lebih sering terjadi pada pria, tetapi juga dapat memengaruhi wanita. Zat dalam spermisida menyebabkan sensitivitas atau reaksi alergi yang dapat membuat sensasi gatal di sekitar alat kelamin," jelasnya, sesuai dikutip dari Medical News Today, Minggu (6/10/2019).
"Nonoxynol-9 ini termasuk bahan kimia dalam spermisida yang bisa mengiritasi penis."
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Infeksi Jamur pada Pria
Meskipun infeksi jamur lebih jarang terjadi pada pria daripada wanita, pria juga bisa terkena infeksi jamur. Infeksi jamur menyebabkan gatal pada kelamin.
Pada pria, infeksi jamur kadang-kadang disebut kandidiasis.
"Kondisi ini dapat menyerang kepala penis dan kulup sehingga terasa gatal dan bengkak. Terkadang menghasilkan cairan yang putih dan kental," ujar Valinda.
Infeksi jamur dapat terjadi pada pria yang pasangan seksualnya menderita infeksi jamur vagina. Dalam hal ini, infeksi jamur vagina bisa membuat pria ikut mengalami infeksi serupa.
Advertisement
Bersihkan Alat Kelamin
Anda bisa menggunakan kondom untuk mencegah reaksi alergi terhadap sperma. Bagi seseorang dengan sperma atau alergi lateks, dokter dapat meresepkan epinefrin auto-injector, yang dikenal sebagai EpiPen. Cara ini jika terjadi reaksi alergi yang parah.
Apabila ada kecemasan Anda mengalami IMS harus mengunjungi dokter. Dokter akan mendiagnosis infeksi dan menyediakan obat.
"Baik pria maupun wanita dapat membersihkan alat kelamin dengan sabun lembut dan air hangat. Ini untuk menjaga alat kelamin tetap bersih," tutup Valinda.