Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Subdit III Reserse Narkoba Polda Riau menangkap pasangan suami istri, ZM dan SA. Keduanya kedapatan mengawal serta mengamankan jalur pengiriman sabu dan pil ekstasi bernilai Rp18,8 miliar dari Pekanbaru menuju Sumatra Selatan (Sumsel).
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Putu Yudha Prawira menjelaskan, Subdit III di bawah komando AKBP Edi Munawar hampir sebulan melakukan penyelidikan peredaran narkoba dari Bumi Lancang Kuning ke Sumsel.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Beberapa kali mengalami kegagalan (target lolos)," kata Putu didampingi Kasubbid Multimedia Humas Polda Riau AKBP Vera, Kamis siang, 20 Februari 2024.
Penyelidikan akhirnya menemukan titik terang pada 10 Februari 2025. Kala itu, polisi mendapatkan informasi adanya pengambilan paket dalam jumlah besar di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Petugas sempat kehilangan jejak hingga akhirnya mendapatkan informasi ada kendaraan mencurigakan melintas di Jalan Lintas Timur KM 34 Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan.
Polisi mencegat mobil Daihatsu Sigra merah. Di dalamnya terdapat ZM dan SA bersama pria lainnya berinisial AF tapi tidak ditemukan sabu dan pil ekstasi di kendaraan dimaksud.
"Mobil ini ternyata sebagai pengawas dan pemberi informasi kalau ada razia di jalan," ujar Putu.
Mobil merah itu mengamankan jalannya mobil Daihatsu Sigra silver. Mobil ini diketahui sedang melintas di kawasan Meredan, Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan.
"Anggota mencegat mobil ini, hasilnya ditemukan 10 paket besar berisi sabu dan 3 bungkusan besar berisi pil ekstasi, mobil dibawa oleh pria berinisial DS," jelas Putu.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernah Lolos
Begitu ditimbang oleh pihak berwenang, 10 paket besar itu memuat 9,87 kilogram sabu. Sedangkan 3 bungkus besar lagi berisi 30 ribu butir pil ekstasi berbagai warna.
"Ada warna hijau, merah dan kuning," kata Putu.
Selain pasangan suami istri itu, polisi juga menetapkan 2 pria lainnya sebagai tersangka. Mereka sebelumnya sudah pernah meloloskan pengiriman 30 kilogram sabu tujuan Sumsel.
"Ini yang kedua kali, mereka mendapatkan upah jutaan rupiah dari seorang pria Z yang sudah ditetapkan sebagai buronan," jelas Putu.
Seperti biasa, para tersangka narkoba ketika diinterogasi petugas mengaku tidak mengetahui bawaannya adalah narkoba. Meski demikian, polisi tidak mau percaya karena barang bukti tindak pidana sudah dipegang.
"Mereka ini jaringan internasional, atas perbuatannya mereka terancam hukuman mati," tegas Putu.
Atas pengungkapan ini, Polda Riau mengklaim telah menyelamatkan 79.393 jiwa dari bahaya narkoba. Sabu dan pil ekstasi itu disebut bernilai Rp18,8 miliar jika beredar di masyarakat.
"Pengembangan terus dilakukan, perang terhadap peredaran narkoba harus selalu dilakukan," ujar Putu.
Advertisement
