Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kembali meminta para dokter tidak berlebihan dalam melakukan pelayanan. Hal tersebut dinyatakannya ketika berbicara terkait defisit BPJS Kesehatan.
"Tindakan yang berlebihan maksudnya tindakan-tindakan yang semestinya bisa dilakukan dengan cara yang lain," kata Terawan di kantor Kemenkes, Jakarta pada Jumat malam (30/11/2019).
Baca Juga
Usai melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan dari seluruh provinsi di Indonesia, Terawan mencontohkan salah satu layanan yang banyak dilakukan adalah sectio caesaria atau operasi sesar yang ditemukan cukup membebani BPJS Kesehatan.
Advertisement
"Misalnya kalau kamu minta (anaknya) lahirnya sesuai Pon, Wage, Kliwon ya jangan di-sectio (sesar). Berdoa supaya lahirnya pas Wage apa pas Kliwon. Jangan terus minta di-sectio," seloroh mantan Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta itu.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Pengguna Layanan Sesar
Terawan sendiri mengatakan, pengguna layanan sesar yang memakai BPJS Kesehatan adalah 45 persen. Dia menambahkan, standar dari Badan Kesehatan Dunia adalah 20 persen.
"Berarti harus mengoreksi diri mana yang harus benar-benar di-sectio mana yang tidak. Supaya tidak ada pembengkakan biaya," kata Terawan.
Terawan mengatakan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional memiliki biaya yang terbatas. Namun, banyak pihak yang memperlakukannya seakan tidak terbatas. Apabila pelayanan kesehatan dibuat seperti itu, BPJS Kesehatan bisa mengalami kolaps.
"Kalau terjadi tindakan berlebihan ya bangkrut."
Advertisement