Tragedi Kondom Tertinggal di Vagina, Suami Berniat Ceraikan Istrinya

Peristiwa kondom tertinggal di vagina lalu sang istri akan diceraikan suaminya ini terjadi saat Hasto Wardoyo menjadi dokter puskesmas

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Jan 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 20:00 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Liputan6.com, Kendari - Pengalaman tidak mengenakkan pernah menimpa Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, saat menjadi dokter di puskesmas di sebuah daerah.

Gara-gara bidan yang bertugas dengannya tidak dapat menjaga rahasia pasien, puskesmasnya pun nyaris dituntut.

Hal ini Hasto ceritakan saat bertemu para penyuluh keluarga berencana (PKB) di Kendari, Sulawesi Tenggara, di akhir Desember 2019. Kala itu, orang nomor satu ini di BKKBN hendak menekankan pentingnya para penyuluh untuk menjaga rahasia semua orang yang datang dan konsultasi ke mereka.

Sekalipun mungkin mereka kenal dengan keluarga pasien, tak perlu juga 'rahasia dapur' yang sesungguhnya diberitahu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Cerita Kondom Tertinggal di Vagina

Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Alat Kontrasepsi, Pil KB
Dalam sebuah kesempatan, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk menguasai product knowledge, misalnya saja pil KB. Pil KB memiliki efek samping yang berguna untuk pemakainya. (Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Dia pun bercerita pengalaman pahitnya tersebut. Waktu itu, Hasto kedatangan seorang pasien dengan keputihan. Hasto lalu memerintahkan sang bidan untuk membersihkan vagina pasien tersebut terlebih dahulu.

"Saat sedang dibersihkan ini tiba-tiba bidan saya teriak. Dia bilang ada jamur kuping di dalam vagina pasien tersebut," kata Hasto.

Mendengar teriak sang bidan, pria yang juga seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan ini berpikir keras maksud dari jamur kuping itu.

Sebab, jamur kuping sejatinya hanya tumbuh di kayu, tidak vagina.

"Waktu saya lihat, dalam hati saya kok ya mirip jamur kuping," katanya.

"Setelah dibersihkan, ternyata itu kondom. Jadi, ringnya kondom kelihatan seperti jamur kuping," Hasto melanjutkan.

Setelah tahu bahwa itu ring kondom, bidan lalu mengangkatnya, dan membersihkan vagina sang pasien menggunakan obat merah.

"Pasien sembuh, dan pulang," katanya.

 


Bidan Membocorkan Rahasia Tersebut

Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Alat Kontrasepsi, Pil KB
Dalam sebuah kesempatan, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk menguasai product knowledge, misalnya saja pil KB. Pil KB memiliki efek samping yang berguna untuk pemakainya. (Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Masalah rupanya tak berhenti sampai di situ. Keesokan harinya, sang bidan pun pergi ke pasar. Di sana, dia bertemu dengan suami pasien yang ternyata teman satu sekolah di SMP.

"Bidan saya ini lalu bilang 'Eh, mas, sampeyan istrinya kemarin itu ke puskesmas, keputihan. Anda itu itu kalau pakai sarung, ngapain ditinggal di situ?'," cerita Hasto. Sarung yang dimaksud adalah kondom.

Mendengar perkataan tersebut, sang suami kaget bukan main. Terkejutnya itu bukan karena adanya kondom yang tertinggal di vagina, melainkan hal yang lain.

Suaminya ini merasa tidak pernah sekali pun mengenakan kondom saat berhubungan seks.

 


Puskesmas Nyaris Dituntut

Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Alat Kontrasepsi, Pil KB
Dalam sebuah kesempatan, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk menguasai product knowledge, misalnya saja pil KB. Pil KB memiliki efek samping yang berguna untuk pemakainya. (Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Keributan pun terjadi di antara mereka. Menurut Hasto, pria yang diketahui orang penting di sebuah lembaga swasta di daerah tersebut, langsung berniat menceraikan istrinya.

"Itu geger. Celaka sudah. Suami protes, istri mau dicerai, dan istri menuntut ke puskesmas. Dia menuntut kenapa rahasianya harus dibuka ke suami?," katanya.

Beruntung masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, dari kejadian itu, para bidan semakin banyak belajar mengenai keteguhan memegang rahasia pasien.

"Itu mengapa kerahasiaan pasien harus dipegang teguh," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya