Liputan6.com, Jakarta Orangtua dari seorang anak di Las Vegas, Amerika Serikat melaporkan seorang dokter gigi ke pengadilan. Hal tersebut dilakukan setelah mulut putri mereka yang berusia lima tahun terbakar dalam sebuah prosedur.
Dikutip dari NBC News pada Jumat (17/1/2020), ayah gadis itu, Howard Kane menceritakan pekan lalu, bahwa putrinya dibawa ke dokter Deep Karan Dhillon untuk menempatkan dental crown pada bulan Januari 2019.
Baca Juga
Dikutip dari Web MD, dental crown atau mahkota gigi, adalah "tutup" berbentuk gigi yang diletakkan di atasnya dan menutupinya. Gunanya untuk mengembalikan bentuk, ukuran, serta memperbaiki penampilan.
Advertisement
Putri Kane diberikan anestesi umum. Sementara, dokter gigi menggunakan bur gigi untuk melakukan prosedur tersebut. Dalam persiapannya, peralatan yang digunakan mengeluarkan percikan dan mengenai kapas di mulut pasien.
Dalam beberapa detik, mulut bocah itu terbakar. Dia dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama emapt hari dengan luka bakar di tenggorokan, lidah, bibir, dan daerah sekitarnya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Dituntut 15 Ribu Dolar AS
Dikutip dari New York Post, keluarga bocah ini menuntut dokter Dhillon hingga 15 ribu dolar AS atau sekitar 204 juta rupiah. Mereka mengatakan bahwa beberapa luka kemungkinan permanen dan membuatnya cacat.
"Ketika Anda melakukan prosedur ini, Anda mungkin mengalami kekacauan sewaktu-waktu, dan tanpa tindakan pencegahan yang tepat, bahaya bisa ditimbulkan," kata pengacara keluarga Kane, Alison Brasier.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran utnuk orangtua dan juga meningkatkan pertanggungjawaban, tidak hanya dengan dokter gigi ini, tetapi yang lain. Sehingga ini dapat dicegah dan tidak terjadi pada anak lain," kata Brasier.
Jonathan Shenkin dari American Dental Association mengatakan bahwa praktik ini telah dilakukan ribuan kali oleh dokter anak.
"Saya belum pernah mendengar ini atau tahu bahwa itu pernah terjadi sebelumnya," kata Shenkin.
Meski tidak tahu rincian prosedur dari kasus itu, Shenkin mengatakan bahwa dokter yang mengikuti protokol standar tidak akan membiarkan hal serupa terjadi. Termasuk membasahi kapas dan menggunakan pendingin.
Sementara itu, Dhillon menolak berkomentar.
Advertisement