Dokter Paru Ungkap Kriteria Pasien Virus Corona Bisa Dinyatakan Sembuh

Dokter paru mengungkapkan beberapa kriteria pasien infeksi virus Corona bisa dinyatakan sembuh.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Feb 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Infeksi Novel coronavirus atau lebih dikenal dengan virus Corona bisa disembuhkan. Para dokter dan pakar juga telah menegaskan bahwa penyakit yang ditimbulkan memiliki tingkat kematian yang rendah.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilewati agar pasien bisa dinyatakan sembuh.

"Kriteria sembuh kalau pasien yang kita rawat dengan virus Corona adalah tidak ada gejala. Demam tidak ada, batuk tidak ada, dan biasanya kan terjadi pneumonia. Di foto toraks jadi bersih," kata Erlina dalam sebuah temu media pada Kamis pekan lalu, ditulis Senin (10/2/2020).

Selain itu, pasien tetap harus mendapatkan pemeriksaan sebanyak dua kali berturut-turut untuk memastikan tidak adanya virus dalam tubuh orang itu.

"Bila dua kali berturut-turut negatif, yang tadinya positif, kita nyatakan sembuh dan pasien dipulangkan," kata Erlina yang merupakan Ketua Umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Tingkat Kematian Rendah

Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.
Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.(Source: Chinatopix via AP File)

Lebih lanjut, Erlina mengatakan bahwa kasus infeksi Novel coronavirus memang memiliki transmisi penularan yang cepat.

"Tapi dari sisi patogeniknya atau virulensi ini tidak separah atau tidak mematikan. Karena fatality rate-nya lebih rendah dibandingkan SARS atau Mers-CoV," kata Erlina.

Dia menjelaskan, SARS memilki tingkat kematian hingga 10 persen. Sementara Mers-CoV mencapai 35 hingga 37 persen. Sementara, infeksi novel Coronavirus terbilang kecil tidak sampai tiga persen.

"Cuma transimisinya yang luar biasa cepat ya. Hanya dalam satu bulan bisa 24 ribu lebih," kata Erlina.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya