Liputan6.com, Jakarta - BYD Dolphin terbaru telah terlihat diuji coba di China. Model ini, bukanlah generasi anyar, tapi varian lebih besar dari yang sudah dipasarkan di Negeri Tirai Bambu saat ini.
Disitat dari Carnewschina, BYD Dolphin baru ini akan memiliki dimensi yang lebih panjang sebesar 130 mm, dibanding varian yang sudah dipasarkan. Secara ukuran lengkap, BYD Dolphin anyar ini, memiliki panjang 4.280 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.570 mm. Sedangkan jarak sumbu rodanya tetap sama, yaitu 2.700 mm.
Advertisement
Baca Juga
BYD Dolphin dengan dimensi yang lebih panjang ini, kemungkinan akan jadi model untuk ekspor. Selain itu, mobil baru ini dirancang untuk memastikan bisa mendapat peringkat bintang lima dalam uji tabrak Euro NCAP dan juga Australian NCAP.
Advertisement
Penambahan dimensi panjang dari mobil listrik asal Tiongkok ini, karena adanya struktur penahan benturan di bagian depan yang baru.
Namun, untuk desain eksteriornya, ada beberapa ubahan kecil di bagian depan dan belakang, terutama lampu depan yang kini bentuknya sedikit berbeda. Dari samping, mobil ini tampak tidak mengalami perubahan, namun di bagian buritan, spatbornya mengalami beberapa perubahan.
Sedangkan untuk interior, tidak ada informasi terkait ubahannya. Tapi, kemungkinan besar bersifat minimalis, jika memang ada penyegaran di kabinnya.
BYD Dolphin terbaru ini, akan dijual dengan tiga pilihan bobot yang berbeda, yaitu 1.435 kg, 1.480 kg, dan 1.600 kg. Sedangkan motor listriknya, ada 70 kW, 139 kW, dan 150 kW.
BYD Pimpin Pasar Mobil di China, Tesla Tertinggal Jauh
Laporan terbaru dari Sina Finance, telah mengungkapkan peringkat pendapatan dari penjualan merek mobil di Tiongkok pada 2024. Hasilnya cukup menarik, dan untuk pertama kalinya, produsen asal China, BYD merajai pasar.
Disitat dari Arena EV, BYD meraup pendapatan penjualan yang mengejutkan sebesar 52,36 miliar euro. Berada di posisi pertama, di atas Mercedes-Benz di posisi kedua, yang meraih pendapatan 38,30 miliar euro.
Sedangkan Tesla, raksasa kendaraan listrik asal Amerikan Serikat ini harus tertinggal jauh, berada di posisi keenam dengan pendapatan sebesar 20,10 miliar euro.
Â
Selain itu, BYD telah secara agresif memperluas jajaran line-up kendaraannya, dengan menawarkan berbagai macam model listrik dan PHEV. Strategi ini jelas membuahkan hasil, dengan volume penjualan yang mengesankan sebesar 3,49 juta unit pada 2024.
Meskipun Mercedes-Benz menjual kendaraan yang jauh lebih sedikit, yaitu sebanyak 710.000 unit, harga jual rata-ratanya yang lebih tinggi sebesar 53.600 euro, sehingga memungkinkan untuk mengamankan posisi kedua dalam hal pendapatan.
Volkswagen, produsen mobil Jerman lainnya, berada di posisi ketiga dengan pendapatan sebesar 37,76 miliar euro, berkat keseimbangan volume sebesar 2,13 juta unit terjual dan harga transaksi rata-rata sebesar 17.800 euro.
Advertisement