Liputan6.com, Jakarta Untuk menghindari anak tidak mengarah pada perilaku menyimpang, orangtua harus menjadi orangtua yang profesional. Tidak hanya di lingkungan profesi kerja saja, melainkan di dalam rumah.
Hal tersebut merupakan pembelajaran dari kasus remaja berinisial NF (15) yang membunuh anak berinisial APA (6) di Jakarta Pusat pada Kamis (9/3/2020). Sehari-hari, NF tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.
Advertisement
Tindakan NF mengarah perilaku menyimpang, yang mana ada kecenderungan psikopatik.
"Dalam kasus ini, pelakunya kan masih kategori anak. Sebagai orangtua perlu menjadi orangtua profesional. Ayah profesional, ibu profesional. Ini juga bagian dari profesi," ungkap psikolog anak Seto Mulyadi melalui siaran Live, ditulis Senin (9/3/2020).
"Jadi, bukan hanya sekadar melakukan tugas profesi di luar dan sebagainya, tapi juga di dalam keluarga. Bagaimana membangun keluarga harmonis dan saling komunikasi."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Beri Apresiasi pada Anak
Sebagai bagian dari keluarga, orangtua juga bisa memberikan apresiasi kepada anak. Apapun yang dicapai anak, tak ada salahnya diapresiasi.
"Berikan apresiasi kepada putra dan putrinya. Itu akan memungkinkan anak tumbuh lebih positif dan optimal. Hal ini mencegah anak mengembangkan tindakan negatif (perilaku menyimpang)," ujar Kak Seto, yang juga Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Di dalam rumah juga perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak. Ciptakan suasana yang penuh cinta dan kasih sayang.
Advertisement