Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus mengatakan bahwa Paskah memberikan pesan pengharapan di masa-masa gelap masyarakat saat ini. Pernyataan ini disampaikannya pada misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, yang tak dihadiri orang-orang karena pandemi COVID-19 pada hari Sabtu waktu Vatikan.
Dalam homilinya pada misa Malam Paskah tersebut, Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan.
Baca Juga
"Mereka, seperti kita, di hadapan mereka terjadi drama penderitaan, tragedi tidak terduga yang terjadi sangat tiba-tiba," kata Paus seperti dilansir dari AP News pada Minggu (12/4/2020).
Advertisement
Paus mengatakan, para pengikut Yesus pada saat itu telah melihat kematian yang membebani hati mereka. "Bagi mereka, sama seperti kita, itu adalah saat yang paling gelap," tambahnya.
Malam Paskah di Basilika Santo Petrus sendiri berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, usai lilin Paskah dinyalakan, cahaya akan dinyalakan di tempat tersebut sebagai simbol kegembiraan. Namun misa tersebut terasa berbeda karena kekosongan yang menyertainya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Paskah Sebagai Pesan Pengharapan
Dalam pesannya, Paus mendorong agar orang-orang menaburkan benih-benih harapan dengan sikap peduli meskipun kecil, serta doa yang penuh kasih.
"Malam ini kita memperoleh hak fundamental yang tidak pernah dapat diambil dari kita: hak untuk berharap," katanya.
Sehingga, Paskah dinilai sebagai pesan pengharapan di tengah ketakutan saat ini. Di sini, Paus meminta agar umat Kristen untuk menjadi pembawa pesan kehidupan di masa-masa penuh kematian.
"Jangan takut, jangan menyerah pada rasa takut. Ini adalah pesan pengharapan. Ini ditujukan pada kita hari ini. Inilah kata-kata yang diulangi Tuhan kepada kita malam ini."
"Semoga hati mereka yang memiliki cukup terbuka untuk mengisi tangan-tangan kosong yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya," ujarnya menambahkan.
Dikutip dari Global News, pandemi COVID-19 membuat kegiatan Pekan Suci harus diubah sehingga berlangsung tanpa partisipasi umat, termasuk misa Minggu Paskah di mana biasanya Paus akan menyampaikan berkat dan pesan "Urbi et Orbi" atau "ke Kota dan dunia."
Misa Minggu Paskah biasanya dihadiri sekitar seratus ribu orang. Namun, tahun ini akan diadakan dalam gereja dengan jemaat yang hadir secara simbolis kurang dari 20 orang.
Advertisement