Malam Paskah, Paus Fransiskus: Jangan Takut, Jadilah Pembawa Pesan Kehidupan

Paus Fransiskus mengatakan, Paskah membawa harapan di tengah ketakutan yang terjadi di tengah pandemi COVID-19 saat ini

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2020, 10:00 WIB
FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Minggu Palma Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus menyampaikan khotbah saat memimpin Misa Minggu Palma di St. Peter's Basilica, Vatikan, Minggu (5/4/2020). Paus memuji orang-orang yang berjuang melawan pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/pool/Alberto Pizzoli)

Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus mengatakan bahwa Paskah memberikan pesan pengharapan di masa-masa gelap masyarakat saat ini. Pernyataan ini disampaikannya pada misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, yang tak dihadiri orang-orang karena pandemi COVID-19 pada hari Sabtu waktu Vatikan.

Dalam homilinya pada misa Malam Paskah tersebut, Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan.

"Mereka, seperti kita, di hadapan mereka terjadi drama penderitaan, tragedi tidak terduga yang terjadi sangat tiba-tiba," kata Paus seperti dilansir dari AP News pada Minggu (12/4/2020).

Paus mengatakan, para pengikut Yesus pada saat itu telah melihat kematian yang membebani hati mereka. "Bagi mereka, sama seperti kita, itu adalah saat yang paling gelap," tambahnya.

Malam Paskah di Basilika Santo Petrus sendiri berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, usai lilin Paskah dinyalakan, cahaya akan dinyalakan di tempat tersebut sebagai simbol kegembiraan. Namun misa tersebut terasa berbeda karena kekosongan yang menyertainya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Paskah Sebagai Pesan Pengharapan

Paus Fransiskus Susuri Jalanan Roma Kala Italia Lockdown
Paus Francis berdoa di St. Marcello al Corso, Roma, Italia, Minggu (15/3/2020). Vatikan menyatakan, Paus berdoa untuk mengakhiri pandemi virus corona COVID-19. (Vatican News via AP)

Dalam pesannya, Paus mendorong agar orang-orang menaburkan benih-benih harapan dengan sikap peduli meskipun kecil, serta doa yang penuh kasih.

"Malam ini kita memperoleh hak fundamental yang tidak pernah dapat diambil dari kita: hak untuk berharap," katanya.

Sehingga, Paskah dinilai sebagai pesan pengharapan di tengah ketakutan saat ini. Di sini, Paus meminta agar umat Kristen untuk menjadi pembawa pesan kehidupan di masa-masa penuh kematian.

"Jangan takut, jangan menyerah pada rasa takut. Ini adalah pesan pengharapan. Ini ditujukan pada kita hari ini. Inilah kata-kata yang diulangi Tuhan kepada kita malam ini."

"Semoga hati mereka yang memiliki cukup terbuka untuk mengisi tangan-tangan kosong yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya," ujarnya menambahkan.

Dikutip dari Global News, pandemi COVID-19 membuat kegiatan Pekan Suci harus diubah sehingga berlangsung tanpa partisipasi umat, termasuk misa Minggu Paskah di mana biasanya Paus akan menyampaikan berkat dan pesan "Urbi et Orbi" atau "ke Kota dan dunia."

Misa Minggu Paskah biasanya dihadiri sekitar seratus ribu orang. Namun, tahun ini akan diadakan dalam gereja dengan jemaat yang hadir secara simbolis kurang dari 20 orang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya