WHO: Pandemi Ingatkan Peran Tenaga Kesehatan Bagi Keselamatan Pasien

Tedros mengatakan, salah satu kunci untuk menjaga keamanan pasien adalah dengan menjaga keamanan tenaga kesehatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Sep 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 14:00 WIB
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 mengingatkan peran besar tenaga kesehatan bagi keselamatan pasien itu sendiri.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers terkait Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang jatuh pada Kamis kemarin.

Dikutip dari laman WHO pada Jumat (18/9/2020), Tedros mengatakan bahwa apabila tak ada keamanan pada pasien, maka tak ada perawatan.

Ia menyebut, selama ribuan tahun hingga saat ini, kedokteran memiliki prinsip "primum non nocere" atau "yang pertama adalah tidak membahayakan."

"Prinsip itu sama benarnya hari ini seperti di zaman Hipokrates. Tidak ada yang boleh dirugikan saat mencari perawatan," kata Tedros. Ia menambahkan, salah satu kunci untuk menjaga keamanan pasien adalah dengan menjaga keamanan tenaga kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Menjaga Nakes Berarti Menjaga Pasien

FOTO: Melihat Persiapan Dokter Memakai APD Tingkat 3
dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P memakai masker N95 di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Tenaga medis yang menggunakan alat pelindung diri pada tingkatan perlindungan ketiga, yaitu dokter, perawat, dan petugas laboran (laboratorium). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting yang dimainkan petugas kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa."

Tedros mengatakan bahwa secara global, sekitar 14 persen kasus COVID-19 yang dilaporkan ke WHO terjadi di kalangan tenaga kesehatan.

Bahkan di beberapa negara, temuan bisa mencapai 35 persen meski datanya terbatas apakah mereka terinfeksi di tempat kerja atau lingkungan lainnya.

"Ini bukan hanya soal risiko infeksi. Setiap hari, petugas kesehatan mengalami stres, kelelahan, stigma, diskriminasi, bahkan kekerasan," kata mantan Menteri Kesehatan dan Luar Negeri Ethiopia itu.

"Memastikan petugas kesehatan aman, terlindungi, dan dipersiapkan dengan baik juga melindungi orang yang mereka layani," ujarnya.


INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN

INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya