Lebih dari 2.000 Bidan Positif COVID-19, Pasien Diminta Buat Janji Temu Sebelum ke Layanan

Ade mengatakan, pembuatan janji temu antara pasien dengan bidan bukan hanya untuk menghindari berkerumunnya orang di fasilitas kesehatan, namun juga untuk melindungi tenaga kesehatan itu sendiri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Sep 2020, 15:31 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 15:31 WIB
Pandemi Covid-19 imunisasi anak yang berjalan sesuai jadwal akan membantu sistem imun anak memproduksi antibodi.
Bidan lengkap dengan baju Alat Pelindung Diri (APD) mengukur suhu tubuh pada anak di Posko Imunisasi, Kelurahan Bakti Jaya, Tangerang Selatan, Senin (11/5/2020). Pelayanan imunisasi tetap berjalan sesuai jadwal meski pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) mengatakan bahwa di masa pandemi COVID-19 saat ini, layanan kebidanan dilakukan membatasi pertemuan tatap muka secara langsung.

Sekretaris Jenderal PP IBI Ade Jubaedah mengatakan, metode tersebut dilakukan agar baik bidan maupun pasien tidak melakukan kontak dekat yang memunculkan risiko penularan COVID-19.

Ade mengatakan layanan konsultasi kebidanan saat ini diupayakan untuk menggunakan metode jarak jauh. Sementara, untuk pemeriksaan barulah dilakukan secara langsung.

"Maka pasien tersebut menghubungi bidan untuk janji temu dulu," kata Ade dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (22/9/2020).

"Jadi ketika mau periksa, janjian melalui WhatsApp baru setelah itu, untuk meminimalisir waktu bertemu, kita lakukan seperti itu."

Dalam pemaparannya, IBI mengungkapkan bahwa hingga Senin kemarin, sebanyak 2.291 bidan telah dinyatakan positif COVID-19. Sebanyak 746 orang masih melakukan isolasi mandiri dan 178 dalam perawatan di rumah sakit.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Bidan Harus Siap Terlebih Dulu

Dr. Ade Jubaedah, SSit, MM, MKM Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Dr. Ade Jubaedah, SSit, MM, MKM, Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI) (Tangkapan Layar Youtube BNPB)

Selain itu, 1.345 bidan dinyatakan sembuh dan 22 orang meninggal dunia. Masih terdapat 913 bidan yang merupakan kasus suspek, 223 adalah kontak erat, dan 2 merupakan probable.

Ade menyebutkan, pembuatan janji temu antara pasien dengan bidan bukan hanya untuk menghindari berkerumunnya orang di fasilitas kesehatan, namun juga untuk melindungi tenaga kesehatan itu sendiri.

"Yang tak kalah penting adalah bidan siap dengan APD-nya. Karena dengan bidan siap, kalau pasien datang, maka semua terlindungi," ujarnya. Hal ini pun juga berlaku bagi ibu yang akan melakukan proses persalinan.

IBI pun mengimbau agar para bidan di Indonesia tetap bekerja dengan menaati protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh berbagai pihak.

"Kami sangat berterimakasih atas pelayanan yang diberikan. Selama masa pandemi COVID-19 ini banyak sekali inovasi-inovasi yang dilakukan oleh teman-teman dalam upaya untuk terus meningkatkan pelayanan dan keberlangsungan pelayanan, khususnya layanan kesehatan ibu dan anak," kata Ade.

Infografis Lonjakan Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet

Infografis Lonjakan Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet
Infografis Lonjakan Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya