Liputan6.com, Jakarta - Sumber protein tak boleh lenyap dari piring makan sehari-hari terlebih di masa pandemi COVID-19.
Sama halnya dengan kekurangan vitamin C, kurang asupan protein pun berisiko menurunkan imunitas. Sementara imunitas amat dibutuhkan guna melawan virus-virus yang masuk ke dalam tubuh, terutama virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Nutrisionis Dian Agnesia Simanjuntak dari PRIME Nutrition Consulting - Sports & Wellness, menjelaskan, fungsi protein di dalam tubuh adalah sebagai zat pembangun.
Advertisement
Pembangun di sini yaitu sebagai pembentuk jaringan dan regenerasi sel.
"Kalau kebutuhan protein kurang, maka proses regenerasi tidak terjadi. Akibatnya fungsi tubuh tidak optimal," kata Dian saat berbincang dengan Health Liputan6.com pada Selasa, 21 September 2020.
Baca Juga
Ada pun tanda-tanda tubuh kekurangan asupan protein, lanjut Dian, di antaranya menurunnya imunitas, mudah lelah, sampai kehilangan massa otot.
Alasan lain sumber protein sangat dibutuhkan terlebih di masa pandemi COVID-19 karena protein juga berfungsi sebagai pembentuk enzim dan hormon di dalam tubuh.
Enzim tersebut bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan biokimia yang terjadi dalam tubuh.
Termasuk, kata Dian, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi tergantung dari kemampuan tubuh memproduksi antibodi.
"Kemampuan tubuh melakukan detoksifikasi terhadap racun-racun atau bakteri atau virus ini dikontrol oleh enzim," katanya.
Simak Video Berikut Ini
Gunanya Sumber Protein Terlebih Selama Musim COVID-19
Pada dasarnya, sumber protein bagi anak dan remaja berfungsi sebagai zat pembangun saat masa pertumbuhan, kata Dian.
Sedangkan ketika dewasa dan manula, sumber makanan seperti daging dan kacang-kacangan berguna untuk mempertahankan jaringan-jaringan sel dan mengganti sel-sel yang rusak.
"Protein pun diperlukan sebagai sumber energi," katanya.
Lebih lanjut Dian menjelaskan bahwa secara umum fungsi zat gizi makro dan mikro di dalam tubuh ada tiga;
1. Sebagai penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
2. Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, yaitu protein, mineral, dan air.
3. Sebagai pengatur metabolisme tubuh, yaitu vitamin, mineral, protein, dan air.
Dari situ saja dapat terlihat bahwa sumber protein memiliki banyak kegunaan.
Menurut Dian, protein terdiri dari asam amino-asam amino, ada yang asam amino esensial dan ada juga asam amino non esensial.
"Asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari makanan," kata Dian.
Advertisement
Mencukupi Kebutuhan Asupan Protein
Kebutuhan protein per hari setiap orang berbeda-beda. Biasanya disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badannya.
Namun, hitungan kasar yang dapat digunakan adalah 56 sampai 66 gram protein per hari untuk dewasa berusia 19 sampai 29.
Untuk di masa pandemi COVID-19 kayak sekarang, menurut Dian sebenarnya tidak perlu berlebihan juga. Hanya saja, perlu diperhatikan jenisnya.
"Yang lebih diperhatikan pemilihan proteinnya. Sebaiknya protein yang bioavability-nya tinggi," kata Dian.
Maksud dari bioavability adalah lebih mudah diserap, di antaranya telur, ayam, ikan, susu, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
"Jangan berlebihan karena tidak baik. Sebab, sisa metabolisme bisa memperberat kerja ginjal," ujarnya.
Infografis RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet
Advertisement