Awas! Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Bikin Gigi Retak dan Terkikis

Dampaknya selain menyebabkan robekan kuku yang tak merata, rusaknya bantalan kuku, hingga menyebabkan komplikasi pada masalah kesehatan gigi dan mulut.

oleh stella maris pada 16 Okt 2020, 10:03 WIB
Diperbarui 02 Mar 2021, 16:23 WIB
Hati-Hati, Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Bikin Sakit Perut (Blackday/Shutterstock)
Hati-Hati, Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Bikin Sakit Perut (Blackday/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Onychophagia merupakan salah satu kondisi psikologis di mana seseorang punya kebiasaan menggigit kuku. Faktor pemicunya karena efek kebosanan hingga kecemasan. Namun tahukah kamu dampak berulang yang diakibatkan dari aktivitas ini? 

Dikutip laman FADC, kebiasaan menggigit kuku dialami oleh hampir seperempat hingga sepertiga anak dan hampir separuh remaja. Dampaknya selain menyebabkan robekan kuku yang tak merata, rusaknya bantalan kuku, hingga menyebabkan komplikasi pada masalah kesehatan mulut, seperti: 

1. Maloklusi

Makolusi adalah gangguan tulang rahang abnormal yang menyebabkan gigi berantakan. Kebiasaan menggigit kuku faktanya dapat menyebabkan gigi perlahan bergerak dan menyebabkan masalah dengan gigitan dan menyebabkan gigi merenggang. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Resorpsi Akar

Mungkin hal yang paling menakutkan dari kebiasaan menggigit kuku pada gigi adalah menyebabkan tulang rahang menekan kembali ke akar. Dengan kata lain menyebabkan akar gigi menjadi pendek atau resorpsi akar yang dapat berkembang menjadi gigi rontok. 


3. Gingivitis

Sadar atau tidak banyak kotoran dan kuman yang terperangkap di bawah kuku. Ketika mengigit kuku, semua akan berpindah ke mulut dan menyebabkan penyakit gusi. 


4. Retak

Gesekan gigi terhadap kuku secara bertahap ternyata dapat merusak enamel. Bahkan dalam beberapa kasus ekstrim, kebiasaan ini  dapat menyebabkan gigi mudah rapuh, mudah retak, dan erosi. 


5. Abrasi Gigi

Kebiasaan menggigit kuku dapat meningkatkan risiko menggertakan gigi kronis yaitu abrasi gigi (bruxism). Jika dibiarkan, secara bersamaan dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut dan sakit kepala. Kebiasaan menggertakan gigi dapat menyebabkan gigi sensitif. 

Nah sekarang sudah tahu kan dampak dari kebiasaan menggigit kuku? Solusi untuk kebiasaan ini pastinya kamu harus tahu dulu apa penyebab menggigit kuku. Lalu kedua pastikan kamu rajin memotong kuku teratur. 

Ketiga jangan lupa menjaga kesehatan mulut dengan rajin menyikat gigi secara teratur dan menggunakan pasta gigi tepat. Mulailah memanfaatkan pasta gigi yang mengandung Hydroxyapatite (HAP) yang sama persis dengan molekul utama pembentuk gigi, Potassium Citrate, Zinc Sulfate dan Fluoride. 

Kandungan aktif itu membantu memperbaiki email gigi yang terkikis (erosi) dan area gigi sensitif, membentuk lapisan perlindungan untuk gigi sensitif, membantu mengurangi masalah gusi, dan membantu menjaga kesehatan gusi.

 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya