Liputan6.com, Jakarta Hipertensi merupakan penyakit yang bisa ditimbulkan dari gaya hidup tidak sehat. Maka dari itu, menjaga pola makan juga penting agar kita tidak terkena penyakit tidak menular ini.
Dokter Erwinanto dari Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia mengatakan, pola makan yang dianjurkan untuk mencegah risiko hipertensi adalah dengan rendah garam.
Baca Juga
"Rendahnya seberapa? Serendah yang bisa kita lakukan," kata Erwinanto dalam sebuah temu media pekan lalu, ditulis Rabu (21/10/2020).
Advertisement
Ia mengatakan, tidak ada ukuran pasti tentang seberapa banyak garam yang harus dikonsumsi untuk mencegah hipertensi. Selain itu, kalau pun ada, mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari pun pasti akan sangat sulit.
"Jadi serendah yang bisa kita makan," kata Erwinanto.
Selain itu untuk mencegah hipertensi, kurangi atau hindari makanan manis dan perbanyak sayur dan buah-buahan. Jangan lupa untuk mengurangi asupan lemak dan sejenisnya secara berlebihan.
"Jangan lupa melakukan aktivitas fisik. Kalau misalnya Anda tidak terbiasa dengan aktivitas fisik, mulailah dengan yang ringan seperti jalan 5 kilometer per jam atau melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah," kata Erwinanto.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Aktivitas Fisik
Apabila tubuh sudah terbiasa, tingkatkan ke aktivitas fisik tingkat sedang seperti jalan 5 sampai 6,5 kilometer per jam, bersepeda kurang dari 15 kilometer per jam, main tenis, atau olahraga lainnya.
"Bagi sebagian orang kalau mampu, maka lanjutkan dengan aktivitas yang berat seperti misalnya jogging, lari, kemudian bersepeda lebih dari 15 kilometer per jam dan sebagainya," kata Erwinanto.
Namun apabila Anda sudah memiliki kondisi hipertensi yang tidak terkontrol, sehingga tekanan darahnya sulit dikendalikan meski sudah minum obat, Erwinanto meminta untuk menghubungi dokter jika ingin melakukan aktivitas fisik yang berat.
"Tapi kalau untuk melakukan aktivitas ringan dan sedang aman," katanya.
Cut Putri Ariane, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan mengatakan, ada faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti usia, jenis kelamin, dan genetik yang tidak bisa dihindari.
Namun, beberapa faktor risiko PTM sebenarnya bisa diubah dengan perilaku hidup yang sehat.
"Faktor risiko inilah yang bisa dicegah. Kalau biasanya merokok ya setop merokok, kalau mengonsumsi gula, garam, lemak, maka sudah harus membatasi, kalau malas gerak sudah harus beraktivitas fisik," kata Cut Putri.
Advertisement