Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa komplikasi yang bisa muncul apabila orang dengan diabetes tidak mendapatkan perawatan dan penanganan yang semestinya. Kondisi yang tertangani dengan baik juga berisiko fatal atau merugikan pasien itu sendiri.
Ketut Suastika, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menyebutkan, beberapa komplikasi diabetes yang terkait dengan kematian atau akan menyebabkan beban biaya besar misalnya pada pembulih darah besar seperti penyakit jantung, stroke, serta rusaknya pembuluh darah di kaki yang berujung pada amputasi.
Baca Juga
"Jadi amputasi terbanyak setelah trauma itu penyebabnya adalah diabetes," kata Suastika dalam temu media secara virtual pada Senin (16/11/2020).
Advertisement
"Demikian juga pembuluh darah kecil juga bisa rusak, baik itu mata, jadi diabetes menyebabkan kebutaan yang tertinggi, tentu setelah katarak yang semata-mata karena usia," ujarnya.
Suastika menambahkan, diabetes juga dapat menyebabkan penyakit ginjal. Ia mengungkapkan, pasien-pasien yang membutuhkan hemodialisis atau cuci darah saat ini juga banyak yang merupakan penyandang diabetes.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pentingnya Mencegah Komplikasi
Dalam pesannya terkait Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November lalu, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa diabetes seringkali menjadi kondisi yang tidak terdiagnosis sampai terjadinya komplikasi.
"Itu adalah penyebab besar dari kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi tubuh bagian bawah," kata Tedros.
Suastika pun mengatakan, penting bagi seseorang untuk lebih waspada terhadap bahaya diabetes agar mencegah terjadinya komplikasi. Di sini pengobatan bagi penyandang pun sangat penting untuk mencegah gejala jangka pendek, hingga menekan komplikasi yang berisiko fatal.
"Tujuan pengobatan atau pengelolaan orang-orang dengan diabetes adalah tentu yang pertama menghilangkan gejala, karena gula darah yang terlalu tinggi juga menimbulkan gejala seperti banyak kencing, minum, bahkan kesemutan, ini bisa dihilangkan dengan memperbaiki gula darah untuk jangka pendek."
"Tetapi untuk jangka panjang, kita harus bertujuan mencegah komplikasi yang kronik dan menekan kematian."
Menurut Suastika, dengan mencegah komplikasi diabetes berarti menurunkan risiko kondisi tersebut berujung fatal atau mengganggu kehidupannya, baik sosial maupun ekonomi.
"Sehingga tidak menyebabkan kesakitan, dia tidak menyebabkan kematian dini, dan sekaligus tidak kehilangan pekerjaan, di dalam aspek sosial, dan juga membebani biaya baik individu maupun pemerintah."
Advertisement