Renang dan Jenis Olahraga Lain yang Cocok untuk Pasien Paru Obstruksi Kronis

Pengidap Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) memiliki masalah saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara. Walau demikian, pengidap penyakit ini tetap bisa melakukan olahraga sesuai anjuran dokter.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Nov 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi penyakit paru obstruktsi kronis (PPOK) credit pixabay/oracast
Ilustrasi penyakit paru obstruktsi kronis (PPOK)/credit pixabay/oracast

Liputan6.com, Jakarta Pengidap Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) memiliki masalah saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara. Walau demikian, pengidap penyakit ini tetap bisa melakukan olahraga sesuai anjuran dokter.

PPOK adalah penyakit kronis saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara khususnya udara ekspirasi dan bersifat progresif lambat di mana semakin lama akan semakin memburuk.

Menurut dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Budhi Antariksa ada beberapa olahraga yang dapat dilakukan oleh pasien PPOK terutama yang dapat meningkatkan kekuatan otot-otot napas.

“Olahraga yang paling sesuai (untuk PPOK) adalah olahraga yang meningkatkan kekuatan otot-otot napas yaitu otot-otot di dada,” ujar Budhi dalam webinar Kalbe, Rabu (18/11/2020).

Salah satu olahraga peningkat kekuatan otot napas yang paling dianjurkan adalah olahraga renang.

“Biasanya kita anjurkan kalau bisa berenang, berenang itu yang paling bagus untuk otot-otot dada.”

Selain olahraga renang, olahraga peningkat kekuatan otot dada lain yang lebih sederhana adalah pelatihan bernapas atau olahraga lain yang sifatnya menggerakan otot-otot dada.

“Jadi tarik napas panjang kemudian keluarkan, tangannya juga dikembangkempiskan.”

Simak Video Berikut Ini:

Senam PPOK

Selain renang dan pelatihan pernapasan, olahraga lain yang sedang dikembangkan untuk pasien PPOK adalah senam.

“Kita sudah punya senam yang bisa dilakukan seperti senam asma dan kami mengajak pasien PPOK untuk melakukan senam yang fokusnya pada pernapasan.”

Budhi berharap, dengan otot-otot pernapasan yang kuat maka pasien PPOK bisa membantu kinerja paru untuk mengambil oksigen dengan lebih kuat lagi.

Berbagai olahraga penguat otot pernapasan dapat dipilih sesuai kemampuan setiap orang. Mengingat setiap pasien PPOK memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka pemilihan olahraga dapat didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya