Liputan6.com, Jakarta Strain baru virus Corona penyebab penyakit COVID-19 ditemukan di Inggris. Strain yang satu ini disebut-sebut memungkinkan penyebaran 70 persen lebih cepat dibandingkan strain yang lama.
Informasi ini membuat paling tidak 23 negara melarang penerbangan dari Inggris demi mencegah penularan strain baru virus Corona tersebut.
Baca Juga
Angka strain baru virus Corona 70 persen lebih cepat menular muncul dalam presentasi yang dilakukan Dr Erik Volz dari Imperial College London, pada Jumat lalu.
Advertisement
"Ini sebenarnya telalu dini untuk mengatakannya.... tapi dari apa yang kami liat sejauh ini berkembang sangat cepat, tumbuh lebih cepat daripada jenis strain sebelumya. Penting untuk mengawasi strain virus Corona yang baru ini," kata Volz dalam kesempatan itu seperti mengutip BBC, Senin (21/12/2020).
Strain virus baru ini menyedot perhatian paling tidak karena tiga hal. Pertama, strain ini dengan cepat menggantikan yang lama. Kedua, mutasi yang terjadi pada tubuh virus membuat perubahan pada duri-duri atau protein spike di permukaan virus. Ketiga, hasil penelitian awal di laboratorium menunjukkan strain virus Corona ini memiliki kemampuan menginfeksi sel lebih tinggi.
Meski penelitian masih tahap awal, peneliti dari COVID-19 Genomic UKS Consortium, Nick Loman, mengatakan bahwa perlu penelitian di laboratorium yang komprehensif.
"Tapi, apakah harus menunggu berminggu-minggu atau bulan untuk melihat hasil dan melakukan tindakan untuk membatasi penularan," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut
September, Terdeteksi Pertama
Strain virus Corona yang baru ini dideteksi pertama kali pada September lalu. Lalu, pada November sekitar seperempat dari kasus COVID-19 di Inggris ditemukan dengan varian baru Coronavirus ini.
Kasus dengan strain baru virus Corona ini makin banyak pada pertengahan Desember yakni sekitar 2/3 dari kasus baru COVID-19 di Inggris.
Strain virus Corona yang baru ini mendominasi pada hasil tes di sejumlah laboratorium. Salah satunya di Milton Keynes Lighthous Laboratory.
"Analisis awal di Inggris menunjukkan bahwa varian ini secara signifikan lebih dapat menular," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa dalam sebuah catatan pada hari Minggu kemarin, mengutip laman Irish Times.
Advertisement